Advertisements

INDUSTRI OTOMOTIF TURUN PRODUKSI 50 PERSEN,
PHK TAK TERHINDAR

Jakarta, (Analisa)
Industri otomotif tanah air, baik kendaraan roda empat maupun roda dua akan menurunkan produksinya sebesar 30 hingga 50 persen
sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor ini tidak terhindar.
“Masalah penurunan order ini sangat tinggi. Estimasi industri otomotif akan menurunkan produksi 30 hingga 50 persen, termasuk sepeda motor hampir sama,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, di Jakarta, Kamis.
Kondisi buruk yang sama, menurut Sofjan, juga terjadi pada sektor properti di tanah air. Ia mengatakan ada sekitar dua juta unit perumahan yang tidak terjual.
“Yang jelas kondisi dunia usaha Indonesia menjadi semakin susah. Orang-orang sudah tidak berani untuk belanja,” ujar Sofjan.
Kekhawatiran pengusaha, menurut dia, apabila pemerintah tidak segera menyalurkan stimulus yang telah dijanjikan, terutama stimulus untuk pembangunan infrastruktur sebesar Rp10,2 triliun. Sejauh ini perbaikan infrastruktur yang paling bisa mendukung kita bertahan keluar dari krisis, karena jika ini dilaksanakan akan mampu menyerap banyak tenaga kerja.
“Tapi tampaknya ini akan lama, aturannya (pelaksanaan stimulus) tidak jelas, Pemda yang sering tidak membantu karena otonomi daerah, jadi percuma stimulus Rp10,2 triliun kalau pelaksanaannya tidak jelas. Stimulusnya saja belum disetujui parlemen, apalagi kalau sampai pergantian pemerintahan baru dengan kebijakan baru mati kita,” ujar dia.
Yang jelas, ia menegaskan, para pengusaha di tanah air saat ini dalam kondisi dilema karena ketidak pastian dari pemerintah, ujar dia.
Penurunan ekspor yang terjadi sekarang ini telah diprediksi sebelumnya oleh Apindo, ujar Sofjan, karena itu pengusaha telah berusaha mencari jalan keluarnya melalui outlook 2009 lalu.
“PHK, menurunkan produksi, mengurangi bahan baku, mengurangi pinjaman, semua dilakukan supaya ‘cash flow’ (arus kas) perusahaan tetap terjaga,” katanya. (Ant)
Sumber: http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=6517:industri-otomotif-turunkan-produksi-50-phk-tak-terhindarkan-&catid=26:nasional&Itemid=29

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

Advertisements INDUSTRI OTOMOTIF RI BERSIAP KELUAR DARI KRISISKamis, 12/02/2009 10:33 WIBoleh : Berliana Elisabeth S.JAKARTA (Bisnis.com): Industri otomotif Indonesia berupaya keluar dari krisis dengan salah satu caranya yakni mengembangkan sejenis segel kualitas yang berlaku nasional yang nantinya akan mengarah pada standardisasi industri seperti QSEAL. Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi panel para ahli […]

Advertisements JAKARTA: Nilai ekspor karet dan barang dari karet selama 2008 naik sebesar 21,5% menjadi US$7,58 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$6,24 miliar. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menyebutkan volume ekspor selama 2007 sebesar 2,7 juta ton, sedangkan pada 2008 diperkirakan sebanyak 2,8 juta ton. Adapun volume ekspor karet selama tahun ini […]

Advertisements JAKARTA: Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) menemukan peredaran ban ilegal tanpa merek, tetapi berstiker standar nasional Indonesia (SNI) di pasar yang diduga akibat pengawasan yang lemah. Ketua Umum APBI A. Aziz Pane mengungkapkan ban mobil tanpa merek tersebut berasal dari India dan China, sedangkan ban ilegal untuk sepeda motor masuk dari Vietnam […]

Advertisements Stok bokar di pabrik pengolahan menumpuk JAKARTA: Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) Wilayah Sumatra Selatan meminta pemerintah [Dirjen Pajak] menghapus PPh Pasal 22 sebesar 0,5% terhadap karet produksi petani. “Sejak 2002 hingga sekarang para petani yang menjual karet hasil perkebunannya dikenakan pungutan 0,5%. Pemotongannya langsung dilakukan para petugas di pabrik pembeli karet […]

Advertisements ITRC Sepakat Mengurangi Ekspor Tahun 2009Mencermati perkembangan harga karet alam yang terus menurun, maka ketiga utama penghasil karet alam dunia Thailand, Indonesia dan Malaysia yang tergabung dalam International Tripattete Rubber Council (ITRC) telah mengadakan pertemuan yang ke empat belas, di Lido Lake Resort Bogor tanggal 12-13 Desember 2008.Hasil dari pertemuan tersebut sebagaimana […]

Advertisements DEWASA ini informasi tentang karet alam sangat banyak tersebat diberbagai lembaga dan perguruan tinggi, kemudian juga berkembang pesat pula, tetapi informsi tersebut tidak tekonsolidasi dalam satu sistem jaringan informasi, sehingga bila dunia usaha, pakar, peneliti, pemerhati dan mahasiswa sulit mendapatkannya, dengan lengkap dan mudah.Guna mengintegrasi perkaretan Indonesia, sebaiknya informasi tersebut tersedia sekurangnya […]

Advertisements Karet dan produk karet Indonesia kalau ingin maju dan berkembang dengan pesat dimasa yang akan datang, harus dengan pendekatan agribisnis atau klaster (agribisnis dan kalster samasaja) atau pendekatan terintegrasi semua komponen klaster dengan satu visi yang jelas.Visi yang jelas ini sangat penting, karena akan menimbulkan gerakan bersama. Bersinergi semua klaster yang terkait […]

Advertisements Semenjak tahun 1989 telah dikembangan pasar lelang lokal karet (PLL) di Desa Panerokan Kabupaten Batanghari, dan tahun 1990 di Desa Bukit Baling, Kabupaten Muaro Jambi, keduanya di Provinsi Jambi, sampai sekarang masih bertahan selama dua puluh tahun, berjalan tanpa pernah berhenti.PLL karet, tersebut dihadirkan atas prakarsa Kanwil Departemen Perdagangan (ketika itu), bekerja […]

Advertisements Di Indonesia telah berkembang pertanian karet lebih dari seratus tahun, dan mejadi negara produsen terbesar, namun produksi yang besar itu tidak menjadikan Indonesia yang menguasai teknologi dan bisnis karet dunia. Apa kurangnya kita ? Kok jadi demikian.Karet alam hampir 80 persen di gunakan untuk ban kendaraan, tetapi tidak ada merek ban Indonesia […]