Advertisements
Karet dan produk karet Indonesia kalau ingin maju dan berkembang dengan pesat dimasa yang akan datang, harus dengan pendekatan agribisnis atau klaster (agribisnis dan kalster samasaja) atau pendekatan terintegrasi semua komponen klaster dengan satu visi yang jelas.
Visi yang jelas ini sangat penting, karena akan menimbulkan gerakan bersama. Bersinergi semua klaster yang terkait dan saling menunjang. Nampaknya itu belum ada di negeri kita ini. Oleh sebab itu kiranya perlu dihadirkan suatu forum bagi orang-orang atau lembaga yang terkait dalam bidang perkaretan baik langsung maupun tidak langsung untuk menciptakan lamunan (dream/mimpi/visi) bersama perkaretan Indonesia ini, yang untuk sementara ini saya sebut dengan “MASYARAKAT PERKARETAN INDONESIA” (MPI). Dan ada pula forum ditingkat provinsi dan kabupaten/kota, yang ada perkebunan karet dan industri karetnya.
Forum bisa dijelmakan menjadi organisasi, atau cukup ada sponsor yang mengadakan pertemuan sekali dua atau tiga tahun untuk mengkaji kemajuan dunia perkaretan Indonesia, menyegarkan visi, mendekatkan pikiran dan hati masyarakat perkaretan indonesia ini.
Yang memungkinkan menjadi sponsor tercipanya forum ini bisa dari pemerintah seperti (Departemen Perdagangan, Perindustrian, Pertanian atau Kantor Menko Perekonomian) Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Assosiasi Perkaretan yang ada, Pemerintah Daerah Penghasil karet utama. Bank, atau kolaborasi diantara beberapa lembaga terebut. Siapa yang akan menjadi penggerak, kita tunggu.
Mungkin orang mengatakan, bukan kini saatnya, karena bisnis karet sedang terpukul oleh merosotnya harga karet alam dunia, justru dalam keadaan terpuruk inilah kita bicara apa yang harus kita perbuat untuk kita jauh lebih maju, selain untuk ban dan komponen otomotif dan produk karet yang ada sekarang ini, untuk apa lagi karet bisa dimanfaatkan, sehingga pasarnya semakin luas, kita bisa lebih banyak ekspor produk karet hilir, tidak terjebak hanya mengekspor bahan baku, apa kurangnya kita.
Kita tidak ada yang kurang, kita tidak ada yang kurang, selain informasi, komunikasi, berkordinasi, terintegrasi, bersinergi dan konsistensi untuk menggapai lamunan (dream/visi). Pada perkaret ini belum ada visi bersama, mau seperti apa perkaretan nasional Indonesia pada tahun 2030 misalnya, itu belum ada. Forum MPI inilah yang akan merumuskannya bersama, bukan visi pemerintah, bukan visi swasta, perguruan tinggi, lembaga perkaretan, tetapi VISI MASYARAKAT PERKARETAN INDONESIA, visi yang dibentuk oleh semua stakeholder perkaretannya, lamunan yang akan diwujudkan bersama, melalui berkomunikasi, kordinasi, integrasi dan sinergi dimasa yang akan datang.
Kita harus melamun suatu saat Indonesia menjadi raja karet global, yang menguasai bisnis, teknologi (produksi, pengolahan/manukfaturing) dengan kretivitas tinggi, sehingga karet yang diekspor sebagian besar sudah barang jadi, dan merek-merek indonesia menguasai pasar dunia. Dengan duduk bersama, dan bekerjasama kita bisa, tetapi jalan sendiri-sendiri, diam-diam tentu tidak bisa. Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaun kalau kaum itu sendiri tidak merubah nasibnya. Mari kita berubah (revitalisasi, reformasi), untuk kejayaan karet alam Indonesia dan kejayaan Indonesia dan kesejahteraan masyarakat (Dasril Daniel, Jambi, 10/0/209.
Catatan:
Saya menterjemah dream dengan lamunan, bukan mimpi, karena mimpi adalah sesuatu gambaran dalam tidur (sesuatu yang given), sedangan lamunan gambaran yang diadakan dalam keadaan sadar dan bisa dikendalikan), karena secara umum banyak orang memadankan visi, dream aua mimpi.
Incoming search terms:
Artikel Terkait Lainnya
Advertisements INDUSTRI OTOMOTIF TURUN PRODUKSI 50 PERSEN,PHK TAK TERHINDAR Jakarta, (Analisa)Industri otomotif tanah air, baik kendaraan roda empat maupun roda dua akan menurunkan produksinya sebesar 30 hingga 50 persen sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor ini tidak terhindar.“Masalah penurunan order ini sangat tinggi. Estimasi industri otomotif akan menurunkan produksi 30 hingga 50 […]
Advertisements INDUSTRI OTOMOTIF RI BERSIAP KELUAR DARI KRISISKamis, 12/02/2009 10:33 WIBoleh : Berliana Elisabeth S.JAKARTA (Bisnis.com): Industri otomotif Indonesia berupaya keluar dari krisis dengan salah satu caranya yakni mengembangkan sejenis segel kualitas yang berlaku nasional yang nantinya akan mengarah pada standardisasi industri seperti QSEAL. Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi panel para ahli […]
Advertisements JAKARTA: Nilai ekspor karet dan barang dari karet selama 2008 naik sebesar 21,5% menjadi US$7,58 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$6,24 miliar. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menyebutkan volume ekspor selama 2007 sebesar 2,7 juta ton, sedangkan pada 2008 diperkirakan sebanyak 2,8 juta ton. Adapun volume ekspor karet selama tahun ini […]
Advertisements JAKARTA: Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) menemukan peredaran ban ilegal tanpa merek, tetapi berstiker standar nasional Indonesia (SNI) di pasar yang diduga akibat pengawasan yang lemah. Ketua Umum APBI A. Aziz Pane mengungkapkan ban mobil tanpa merek tersebut berasal dari India dan China, sedangkan ban ilegal untuk sepeda motor masuk dari Vietnam […]
Advertisements Stok bokar di pabrik pengolahan menumpuk JAKARTA: Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) Wilayah Sumatra Selatan meminta pemerintah [Dirjen Pajak] menghapus PPh Pasal 22 sebesar 0,5% terhadap karet produksi petani. “Sejak 2002 hingga sekarang para petani yang menjual karet hasil perkebunannya dikenakan pungutan 0,5%. Pemotongannya langsung dilakukan para petugas di pabrik pembeli karet […]