Belum lama ini saya telah melakukan survei kecil tentang bagaimana opini masyarakat kita mengenai tanaman anggur.

Dari survei singkat tersebut, saya berhasil mencatat beberapa opini yang menurut saya pribadi adalah pemahaman keliru dan tidak sesuai fakta.

Yah, namanya juga opini. Tidak peduli benar atau salah, sebuah opini dapat dengan mudah tersebar ke banyak pihak. Lebih menyedihkannya lagi, sebuah opini bisa sangat mudah dipercaya walaupun kenyataannya salah, alias bohong.

Kalau boleh saya simpulkan, menurut pandangan saya pribadi, salah satu penyebab tanaman anggur kalah populer dari tanaman buah lain, bahkan ia terlupakan oleh para penghobi tanaman buah, disebabkan karena tersebarnya opini-opini keliru yang akan saya sebutkan setelah ini.

Saya simpulkan begitu karena pada prinsipnya sebuah opini bisa menentukan apakah seseorang mau menanam pohon anggur atau tidak.

Contohnya, apabila ada opini mengatakan jenis buah Jeruk ABC getahnya beracun. Kira-kira apakah Anda mau beli bibit dan menanamnya di rumah? Pasti berpikir 2 kali, kan. Karena takut membahayakan keluarga. Padahal opini tersebut belum tentu benar, alias bisa jadi bohong.

Oke, langsung saja saya sebutkan beberapa opini keliru mengenai tanaman buah anggur.

Pertama, pohon anggur hanya tumbuh optimal di dataran tinggi atau kawasan bersuhu dingin, mirip seperti pohon apel.

Ini pemahaman yang kurang tepat.

Yang benar adalah tumbuhan ini mampu hidup dengan baik dan optimal pada dataran rendah. Namun, dari sekitar 7.000-an varietas anggur yang tersebar di seluruh dunia, masing-masing memiliki syarat tumbuh yang berbeda, khususnya dalam hal ketinggian daratan dan suhu udara.

Ada varietas yang hanya tumbuh sempurna pada dataran rendah. Tapi ada juga varietas yang toleran dan adaptif di dataran menengah hingga dataran tinggi sekalipun.

Jadi, opini yang mengatakan tanaman anggur hanya cocok untuk kawasan dataran tinggi itu tidak benar. Namun, sebelum membeli atau menanam anggur, ada baiknya Anda yang tinggal di wilayah dataran menengah dan tinggi, terlebih dahulu menanyakan atau mencari tahu varietas anggur apa yang sesuai dengan ketinggian dan suhu udara di  kota Anda.

Jangan asal beli. Khawatir-nya nanti pohon anggur yang sudah dibeli ternyata masuk kelompok varietas dataran rendah yang tidak toleran dengan suhu dingin di ketinggian menengah apalagi tinggi. Kan, sayang. hehe . . .

Kedua, jenis anggur ada 2 macam yaitu; anggur merambat dan tidak merambat.

Entah siapa yang memulai pernyataan tersebut. Yang saya tahu, istilah ada anggur jenis merambat dan tidak merambat banyak beredar di toko/lapak/stand/nursery bibit tanaman buah, baik online maupun offline.

Setelah saya telusuri, yang mereka maksud dengan jenis anggur tidak merambat adalah tanaman buah Jaboticaba / Jabuticaba atau dengan sebutan lain Anggur Pohon atau Anggur Brazil. Saya belum menemukan penyebutan lain selain 2 istilah tersebut.

Oke, coba kita kaji apakah pohon buah Anggur dengan Jaboticaba adalah serumpun atau tidak.

Silahkan buka sumber referensi di bawah ini:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Jabuticaba
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Anggur

Berdasarkan sumber di atas, disebutkan bahwa Jaboticaba masuk dalam family Myrtaceae dan genus Plinia. Sedangkan tanaman Anggur berasal dari family Vitaceae dan genus Vitis.

Lagi-lagi kita dapati sebuah opini yang menyimpang. Jika kelompok family dan genus nya berbeda, itu artinya kedua tanaman buah tersebut (Anggur dan Jaboticaba) berbeda satu sama lain, bukan serumpun.

Artinya, jangan pernah beranggapan bahwa tanaman anggur terbagi menjadi 2 macam, yaitu; anggur merambat dan anggur tidak merambat. Keduanya adalah berbeda, dan tidak saling berhubungan.

Ketiga, pohon anggur tumbuhnya singkat, cuma hitungan tahun. Bahkan ada yang bilang umurnya seperti melon, semangka, dkk. Sekali berbuah langsung mati.

Opini ini langsung saya patahkan saja dengan penjelasan berikut.

Banyak yang mengira tanaman anggur hanya tumbuh produktif maksimal 3-5 tahun atau sekitar itu. Bahkan ada pula yang mengatakan umurnya tak berbeda dengan tanaman melon, semangka, dan semisalnya yang akan mati setelah sekali berbuah / panen.

Perlu diketahui bahwa pokok anggur dapat tumbuh dan menghasilkan buah melimpah hingga puluhan tahun. Bahkan tak jarang ditemui di hutan-hutan terdapat anggur berusia ratusan tahun dengan ukuran batang yang sangat besar disertai cabang-cabang menjuntai teramat panjang, dan hebatnya lagi ia masih terus berbuah.

Menyinggung kembali pernyataan saya di artikel lain beberapa waktu lalu, bagi para pelaku agribisnis, jangan lewatkan peluang ini. Anda membuka lahan kebun anggur hari ini, sampai nanti Anda pensiun dan punya banyak cucu, hasilnya akan terus terasa. Dan silahkan melakukan survei sendiri, se-stabil apakah harga buah anggur sejak belasan bahkan puluhan tahun yang lalu sampai hari ini.

Harganya yang cukup stabil sangat menarik, bukan.

Keempat, tidak cocok menanam anggur di Indonesia, atau meskipun bisa perawatannya pasti rumit dan hasil buahnya sedikit.

Anda kenal pohon Buah Naga? Saya yakin anda sangat familiar. Sejak beberapa tahun lalu hingga hari ini buah naga sedang naik daun alias populer dibudidayakan di berbagai kota di Indonesia. Sampai-sampai instansi-instansi pertanian negara pun ikut nimbrung mengembangkannya.

Pertanyaan saya, mengapa itu bisa terjadi padahal tanaman tersebut bukan berasal dari Indonesia ataupun Asia. Ia berasal dari benua lain yakni Amerika, tepatnya di Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan (Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Buah_naga).

Buah naga masuk dalam jenis tanaman Kaktus. Itu artinya, ia membutuhkan intensitas cahaya matahari yang sangat tinggi dengan suhu udara mencapai 38-40˚C.

Tapi tahukah anda, bahwa di Indonesia banyak pengusaha agribisnis yang membuka perkebunan buah naga di dataran rendah, menengah bahkan dataran tinggi dan mereka berhasil? Kok bisa?

Itulah peran para ahli seperti Balai Pertanian, Lembaga Penelitian Pertanian dan semisalnya. Mereka yang melakukan riset ilmiah untuk menemukan karakter tumbuh sebuah tanaman untuk dijadikan sumber ketahanan pangan.

Artinya apa?
Di Indonesia ada lembaga khusus yang mengurusi masalah riset dan penelitian tanaman Sub Tropis, salah satunya anggur. Lembaga tersebut adalah Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika), website: http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id

jual bibit anggur

Balitjestro telah melakukan penelitian mendalam tentang pembudidayaan anggur sejak puluhan tahun silam. Dan hasilnya, Balitjestro bersama Kementerian Pertanian Indonesia telah merilis beberapa varietas anggur unggulan yang tumbuh sangat produktif di Indonesia dan layak dibudidaya skala kecil maupun skala industri, seperti varietas; Caroline Black Rose, Probolinggo Biru, Kediri Kuning / Yellow Belgie, Isabelle, Red Prince, Alphonso Lavalle dan lainnya.

Jadi, kalo mereka para pakar saja sudah mempublikasikan secara resmi di bawah payung hukum / Undang-Undang bahwa varietas yang dirilis sangat layak dikembangkan untuk skala kecil hingga industri, lalu mengapa kita masih ragu?

Dan bicara soal rumitnya perawatan, saya rasa tak ada bedanya dengan tanaman buah lain termasuk buah naga. Dikatakan mudah ya tidak, dibilang susah enggak juga. Istilah umumnya, “gampang-gampang susah”.

Kelima, mayoritas tanaman anggur yang dijual di toko/lapak/stand/nursery bibit tanaman, hasil buahnya kecil-kecil dan masam. Sepertinya tidak cocok dengan iklim kita.

Opini ini perlu dievaluasi kembali. Kita tidak bisa mengatakan secara mutlak bahwa semua bibit anggur yang dijual di pasaran hasil buahnya kecil-kecil dan masam. Serta mengatakan semuanya tidak cocok dengan iklim tropis Indonesia.

Sudah saya singgung sebelumnya, bahwa dari sekian banyak varietas anggur yang ada, mereka terbagi menjadi 3 kelompok varian; yakni varian dataran rendah, menengah dan tinggi.

Sehingga, bisa jadi pembeli yang merasa kecewa tanaman anggurnya tidak menghasilkan buah optimal justru karena ia salah memilih varietas yang tidak sesuai dengan lokasi tempat tinggalnya.

Misal tempat tinggalnya di kawasan pegunungan (dataran tinggi), kemudian ia membeli anggur varietas Caroline Black Rose. Sementara kita tahu bahwa varietas tersebut tergolong jenis anggur dataran rendah. Wajar dong jika pertumbuhan serta hasil buahnya sangat buruk, sebab iklim tidak sesuai.

Disamping itu, tidak hanya soal varian anggur dan iklim saja yang menjadi faktor penyebab hasil buah kecil-kecil dan asam. Tapi bisa juga dikarenakan teknis penanaman dan perawatan yang kurang tepat atau bahkan asal-asalan.

Untuk itu, bagi Anda yang berniat menanam pohon anggur di rumah, saya sarankan untuk mempelajari lebih dulu seluk-beluk tanaman ini. Jangan sampai anda sudah beli bibit anggur mahal-mahal, namun karena kurangnya wawasan, akhirnya bibit tersebut hanya hidup seumur jagung. Atau meskipun tumbuh hingga dewasa, namun hasil buahnya mengecewakan.

Tags: artikel budidaya anggur, budidaya anggur dari biji, budidaya anggur di dataran rendah, budidaya anggur pdf, contoh budidaya anggur, makalah budidaya anggur, pembibitan anggur, penyakit tanaman anggur
Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

Bagaimana perasaan anda, ketika pohon anggur anda berbuah lebat, namun tiba-tiba banyak berry yang mengkerut/keriput seperti foto di atas? Itu adalah foto milik Bpk. Kalvin Tan yang menanyakan masalah tersebut di grup facebook saya: Komunitas Berkebun Daunku.com (klik jika anda ingin ikut bergabung). Merujuk publikasi UC Agriculture & Natural Resources tanggal 15 Juli 2010 dari […]

Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas cara menanam anggur dalam pot mulai dari persiapan pra-tanam hingga perlakuan pasca-tanam. Jika anda belum membacanya, silahkan kunjungi artikel tersebut di sini: Panduan Menanam Tabulampot Anggur Untuk Pemula Sekarang mari kita lanjutkan ke langkah berikutnya yaitu teknis merawat tabulampot anggur agar tumbuh subur, sehat dan cepat berbuah. Saya akan […]

Artikel ini adalah kelanjutan dari tulisan saya sebelumnya di sini: Cara Merawat Tabulampot Anggur Agar Tumbuh Sehat & Cepat Berbuah Anggur merupakan tanaman buah yang berasal dari Benua Amerika dan Eropa yang memiliki 4 musim dalam setahun; musim gugur, dingin, semi dan panas. Tidak seperti Indonesia yang hanya mengalami 2 musim, yaitu musim hujan dan […]

Sejak saya menerima konsultasi seputar menanam anggur dari pembaca Daunku.com, mulai tahun 2014 sampai hari ini, saya dapati tidak kurang dari 70% kasus tanaman anggur mati di usia muda adalah akibat kesalahan teknis penyiraman. Sedangkan 30% sisanya disebabkan karena faktor lain seperti overdosis pupuk, serangan hama & penyakit, keracunan pupuk kandang yang belum difermentasi sempurna, […]

Ada sebagian penghobi yang mendapati pohon anggurnya tumbuh dengan batang berbentuk pipih atau gepeng. Termasuk saya sendiri. Bisa jadi, anda pun demikian. Saya penasaran apakah kondisi tersebut normal atau tidak. Akhirnya tahun lalu saya mencari di Google referensi yang membahas perihal tersebut. Tidak butuh waktu lama, saya mendapatkan beberapa sumber yang cukup kredibel. Ternyata, kondisi […]