SUKABUMI (Pos Kota) – Menjelang Idul Adha, sejumlah pedagang hewan kurban terutama sapi di Sukabumi, Jawa Barat mengaku was-was. Kekhawatiran tersebut menyusul masih bertenggernya harga daging sapi di pasaran. Diperkirakan dengan harga sapi tinggi akan berimbas kepada daya beli menurun.

Pelaku usaha dan penggemukan sapi Sukabumi, Moch Ichwan Hamid, 48, menjelaskan rata-rata harga sapi per ekornya saat ini naik hingga 25 persen. Rata-rata sapi dengan berat hidup 400 kilogram biasanya Rp 16 juta, saat ini bisa menembus Rp20 juta.

“Dengan mahalnya sapi bisa berimbas kepada tingkat penjualan. Memang kondisi ini bagi kami (pedagang sapi) cukup mengkhawatirkan karena daya beli akan menurun,” keluh Ichwan pedagang yang mempunyai lapak sapi di Jalan Pajagalan, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi ini.

Biasanya, kata Ichwan, tiap tahun Lebaran Qurban penjualan sapi bisa mencapai 100 ekor. Dengan tingginya harga sapi saat ini, diperkirakan akan terjadi penurunan antar 30 hingga 40 persen. Sapi-sapi dagangannya biasa dia datangkan dari Jawa Timur.

“Sebagai pedagang di daerah cukup sulit dengan kondisi ini. Seharusnya pemerintah memperbanyak pembibitan mulai dari kecil. Sehingga akan memperbanyak populasi sapi cukup. Dengan begitu mekanisme pasar akan stabil,” terangnya.

Sementara itu, dari pemantau di sejumlah pasar tradisional harga daging sapi masuh bertahan di angka Rp110 ribu perkilogramnya.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi Ayep Supriatna mengaku kondisi sekarang sejumlah komoditas kebutuhan masyarakat masih bertahan di angka relatif tinggi, termasuk harga daging sapi.

“Sebetulnya harga daging sapi sudah turun. Tapi harganya masih bertahan di Rp110 ribu. Sedangkan harga daging ayam masih bertahan di Rp40 ribu. Sementara cabai yang mahal jenis TW lokal. Harganya Rp60 ribu per kilogram,” terang Ayep.

Khusus daging sapi, kata Ayep, persediaannya sekarang sedang melimpah. Stok sapi itu sekarang di pasar-pasar sudah banyak. Kalau penaikan daging ayam memang dari hasil pantauan akibat harga pakan mahal. (sule)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]