Advertisements

Kutim – Kemitraan yang dikembangkan pt sinar mas agro resources and technology (smart) tbk., rupanya tidak hanya berupa jual-beli tbs, sebab termasuk pula membantu memasok bibit, pupuk hingga peminjaman alat berat untuk mitra petani swadaya.

Suhendar (50), dari Desa Marga Mulya, Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur itu kini sudah memiliki rumah bak istana raja, berdiri diatas lahan sekitar 300 meter persegi, dibangun dengan corak ornamen ala Eropa bertiang tinggi dengan diselimuti cat berwarna putih. Melengkapi kemewahan rumah, pula terdapat kendaraan mewah berwarna putih terparkir persis di samping depan  rumahnya.

Padahal konon sebelumnya, Suhendar hanyalah seorang transmigran asal Pekalongan, Jawa Tengah. Dengan hanya bermodal semangat dan wawasan bertani ala kadarnya, Suhendar memberanikan diri ikut program transmigrasi tahun 1982 silam, berupa Trans-Inti kelapa hibrida.

Rupanya, hidup transmigrasi tidak seindah yang dibayangkan, terlebih tahun 1990-an kebun kelapa Suhendar terkena Puso alias gagal panen, kala itu cerita Suhendar banyak petani yang tidak tahan dan menjual lahannya untuk kembali ke Jawa.

Namun tidak bagi Suhendar, dengan semangat tinggi mantan Kepala Desa Marga Mulya periode 2000-2007 itu tetap bertahan, bahkan bersama Camat dan beberapa Kepala Desa berupaya untuk kembali bangkit bermodal lahan kebun kelapa yang sebagian telah terbengkalai.

Selepas melakukan studi banding ke Gunung Sugih, Lampung, Suhendar pun mencanangkan penggantian kebun kelapa menjadi perkebunan kelapa sawit dengan bantuan bibit dari Pemerintah Daerah, harapannya lahan kelapa yang terbengkalai bisa kembali dimanfaatkan. “Dulu sebelum adanya sawit mencari penghasilan sehari Rp 50 ribu sangat sulit,” katanya kepada InfoSAWIT.

Selain mengusahakan batuan bibit dari Pemda setempat, Suhendar menggagas bekerjasama dengan salah satu anak usaha PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk., PT Kresna Duta Agroindo guna membangun kebun sawit plasma dari eks lahan transmigrasi. Maka terbangunlah kebun sawit plasma mitra perusahaan.

Sementara kebun sawit yang berasal dari bantuan bibit sawit dari Pemda, baru bermitra dengan perusahaan tahun 2000-an dengan skim mitra petani swadaya, tergabung dalam Koperasi Perkebunan (Kopbun) Kongbeng Bersatu yang menaungi sekitar 7 Koperasi dari 7 desa, dengan luas lahan kebun sawit swadaya mencapai 4.058 ha.

Kini perputaran uang di desa tersebut telah mencapai Rp 72 miliar per bulan. Akibat rata-rata pendapatan penduduk desa tersebut telah terkerek naik, terlebih bagi petani yang memiliki lebih dari 1 kaveling kebun sawit, pendapatan bersihnya bisa mencapai Rp 15 juta per bulan. (T2)

Untuk lebih lengkap baca InfoSAWIT Edisi Mei 2015

http://www.store.infosawit.com

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]

Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]

KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]

Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]

HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]