Erosi tanah seringkali menjadikan lahan pertanian kehilangan lapisan olehnya sehingga berkurang kesuburannya. Bahan organik yang berada di top soil akan mudah terkikis dan terangkut ketika tidak ada vegetasi yang melindunginya. Terbawanya bahan organik dan lapisan tanah atas ini menjadikan tanah menjadi kurang subur disamping kekurangan/kehilangan kemampuan dalam menahan air yang akan berguna pada musim kemarau. 

Keberadaan hutan dan vegetasi yang menutup tanah selain dapat mencegah terjadinya pengikisan-pengikisan tanah juga dapat menjaga ketersediaan air di musim kemarau. Rapatnya dedaunan hutan dapat menahan kekuatan dan kecepatan jatuhnya butir-butir hujan sehingga butir hujan akan jatuh ke permukaan tanah secara lambat melalui ranting dan batang pohon. Humus yang berada di permukaan tanah meningkatkan porositas tanah dan daya infiltrasi yang mana dapat mengurangi laju keceatan air di permukaan tanah. Air akan meresap ke dalam tanah dalam kecepatan yang lambat dan bergerak ke kaki bukit dengan kecepatan yang lambat pula. Pergerakan lambat air tanah ke kaki bukit ini akan membentuk mata air sehingga potensi kekeringan pada musim kemarau dapat ditekan. 

Beberapa peranan hutan dalam menjaga tanah dan menghambat berlangsungnya pegikisan tanah adalah sebagai berikut:

1. Peran tajuk vegetasi hutan

Tajuk vegetasi dapat menahan air hujan yang jatuh dan terdapat pula kemungkinan untuk menguapkannya sebelum sampai ke tanah. Ini memugkinkan untuk mereduksi air permukaan sehingga pengikisan tanah menjadi minimal. Energi kinetik air huja juga tereduksi sehingga gaya merusak partikel tanah menjadi kecil. Gaya merusak yang kecil semakin didukung oleh kekuatan mengangkut material yang kecil sehingga partikel yang terangkut minimal atau hanya dalam jarak yang dekat. 

2. Penghambatan aliran permukaan

Air hujan akan tertahan oleh bagian atas/tajuk vegetasi yang rapat. Air yang sampai ke tanah akan semakin sedikit dan dengan aliran yang lebih lambat. Aliran yang lebih lambat ini yang membuat gaya angkut air menjadi semakin lemah. Dengan demikian pengikisan atau erosi dapat diminimalisir.

3. Peranan akar-akar vegetasi

Akar-akar tanaman hutan dapat mengikat partikel tanah sehingga daya tahan tanah terhadap pengikisan dan erosi semakin tinggi. Akar-akar yang menembus tanah membuat tanah semain porus. Porositas tanah yang meningkat dapat meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah sehingga mengurangi air yang bergerak di permukaan. Gerakan air di permukaan yang semakin lemah akan mereduksi pengikisan terhadap permukaan tanah.

4. Peranan mikroorganisme

Mikroorganisme menjadikan bahan-bahan organik sisa makhluk hidup menjadi matang. Kematangan bahan organik membuat tanah menjadi porus dan memiliki kapasitas infiltrasi yang semakin besar. Tanah yang porus dan memiliki kapasitas infiltrasi yang besar meningaktkan kecepatan perembesan air ke dalam tanah. Ini menyebabkan terhambatnya pengikisan tanah akibat run off.

5. Dalam kemampuannya untuk bertranspirasi

Sama seperti peran yang lain, kemampuan tanaman dalam bertranspirasi meminimalisir gerakan air di permukaan tanah. Gerakan air permukaan yang minimal tentu saja juga meminimalisir pengangutan partikel tanah oleh gerakan air permukaan/run off.

Dengan banyaknya peran hutan atau tanaman dalam menjaga kelestarian lingkungan khususnya tanah, sudah seharusnya keberadaan hutan dipertahankan. Tidak perlu adanya pembukaan hutan secara besar-besaran untuk melakukan kegiatan pertanian. Pertanian dan kehutanan perlu disinergikan untuk menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan pertanian dan kehutanan itu sendiri. Agroforestry merupakan salah satu sistem pertanian yang mensinergikan dan menggabungkan antara tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian dalam satu lokasi lahan. 

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

Kami segenap tim dari dunia pertanian mengucapkan selamat bergabung bersama kami dan selamat menambah ilmu dan wawasan du dunia maya. Salam Pertanian. Dunia Pertanian

Jamur tiram atau Pleurotus ostreatus merupakan jamur yang dapat dikonsumsi dan memiliki ciri-ciri umum, yaitu tubuh buah yang berwarna putih hingga krem, serta memiliki tudung yang berbentuk lingkaran mirip dengan cangkang tiram. Umumnya jamur tiram mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yaitu secara aseksual dan juga secara seksual. Secara umum reproduksi aseksual terjadi melalui […]

1) Persyaratan Benih  Tanaman melon yg sehat & berproduksi optimal berasal dari bibit tanaman yg sehat, kuat & terawat baik pada awalnya. Benih direndam kedalam larutan Furadam & Atonik selama 2 (dua) jam. Benih yg baik berada di dasar air, & benih yg kurang baik akan mengapung di atas permukaan air. Oleh sebab itu pembibitan […]

I. UMUM 1.1. Sejarah Singkat Budidaya Tanaman Kina ( Chinchona spp ) Kina merupakan tanaman obat berupa pohon yang berasal dari Amerika Selatan di sepanjang pegunungan Andes yang meliputi wilayah Venezuela, Colombia, Equador, Peru sampai Bolivia. Daerah tersebut meliputi hutan-hutan pada ketinggian 900-3.000 m dpl. Bibit tanaman kina yang masuk ke Indonesia tahun 1852 berasal […]

Kimpul merupakan keluarga talas yang berasal dari Amerika Tengah dan menyebar ke daerah-daerah tropika. Tanaman kimpul dapat tumbuh di hampir seluruh kepualauan di Indonesia hingga ketinggian 1300 mdpl. Salah satu jenis kimpul yang terkenal adalah kimpul gendruk. Kimpul gendruk merupakan tanaman tegak dengan pelepah berwarna hijau mda. Pelepah menyatu dengan batang dan akan terasa halus […]