Advertisements
DEWASA ini informasi tentang karet alam sangat banyak tersebat diberbagai lembaga dan perguruan tinggi, kemudian juga berkembang pesat pula, tetapi informsi tersebut tidak tekonsolidasi dalam satu sistem jaringan informasi, sehingga bila dunia usaha, pakar, peneliti, pemerhati dan mahasiswa sulit mendapatkannya, dengan lengkap dan mudah.
Guna mengintegrasi perkaretan Indonesia, sebaiknya informasi tersebut tersedia sekurangnya dalam bentuk link, sehingga siapa saja yang membutuhkan informasi tetnang perkaretan tersedia di suatu lembaga. Dengan demikian lembaga tersebut juga merupakan perpustaakan khusus, tentang perkaretan:
Isi dari pusat informasi perkaretan itu antara lain:
– Media tulis, seperti buku, bulletin, jurnal, kliping koran, majalah.
– Informasi berupa film, video, foto, audio.
– Data sumber-sumber informasi perkaretan yang ada di berbagai lembaga, perpustakaan, dan sumber-sumber lainnya.
– Link internet dengan berbagai sumber data/informasi karet seluruh dunia.
– Peragaan produk produk karet, bahan penolong, mesin-mesin pengolah karet.
Peran dari Pusat Informasi Perkaretan Indonesia ini diharapkan antara lain:
– Menghimpun, mengkalisifikasikan data dan informasi perkaretan.
– Menyebarluaskan informasi secara fasif (artinya yang membutuhkan yang memprakarsai untuk mencari data/informasi) pada pusat informasi.
– Menyebarluaskan secara aktif melalui internet atau media komunikasi lainnya.
Data yang dikumpulkan dan disediakan oleh Pusat Informasi Perkaretan Indonesia tersebut adalah semua data/informasi teknologi, ekonomi/pemasaran, perusahaan-peruhanan perkebunan karet, pembibitan, industri pengolahan dan manufatur, industri pengguna produk karet didalam dan luar negeri, lembaga-lembaga penelitian yang mengkait dengan perkaretan, lembaga pendidikan yang terkait, para pakar karet/polimer, kegiatan-kegiatan perkaretan (pendidikan, seminar, pameran), hasil penelitian karet dan produk karet.
Secara insidentil lemabaga ini juga menyelenggarakan seminar atau pelatihan jangka pendek tentang perkaretan.
Setahu saya lembaga seperti ini belum ada, sedangkan lembaga kajian dan lembaga lainnya yang terkait dengan karet sangat banyak.
Siapa yang mungkin mensponsori berdirinya lembagai ini, kemungkinan adalah yang terbesar adalah lembaga pemerintah (Depertemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, Departemen Pertanian, Menko Perekonomian, Bappenas, atau LIPI).
Lembaga ini mungkin dalam bentuk semi pemerintah, dengan sharing dana dari dunia usahan sebagai CSR perusahaan perusahaan besar stakehoder perkaretan. Kalau perusahaan perusahaan besar itu menyumbang sedikit-sedikit, rutin tiap tahun, tentu tidak akan memberatkan mereka, asal akuntabel, dan dilaksanakan secara profesional dan oleh orang profesional juga.
Untuk mewujudkan lemabaga ini tentu perlu kajian yang mendalam, sehingga kalau layak, lembaga ini akan bisa bertahan dalam waktu puluhan tahun dan memberi kontribusi pada perkembangan karet alam indonesia, menuju 2030 Indonesia Raja Karet Global. Kerjasama pemerintah dengan dunia usaha, lembaga ini bisa terwujud. Semoga. (Dasril Daniel, Jambi, 10/02/09)
Artikel Terkait Lainnya
Advertisements INDUSTRI OTOMOTIF TURUN PRODUKSI 50 PERSEN,PHK TAK TERHINDAR Jakarta, (Analisa)Industri otomotif tanah air, baik kendaraan roda empat maupun roda dua akan menurunkan produksinya sebesar 30 hingga 50 persen sehingga pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor ini tidak terhindar.“Masalah penurunan order ini sangat tinggi. Estimasi industri otomotif akan menurunkan produksi 30 hingga 50 […]
Advertisements INDUSTRI OTOMOTIF RI BERSIAP KELUAR DARI KRISISKamis, 12/02/2009 10:33 WIBoleh : Berliana Elisabeth S.JAKARTA (Bisnis.com): Industri otomotif Indonesia berupaya keluar dari krisis dengan salah satu caranya yakni mengembangkan sejenis segel kualitas yang berlaku nasional yang nantinya akan mengarah pada standardisasi industri seperti QSEAL. Hal ini terungkap dalam sebuah diskusi panel para ahli […]
Advertisements JAKARTA: Nilai ekspor karet dan barang dari karet selama 2008 naik sebesar 21,5% menjadi US$7,58 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$6,24 miliar. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menyebutkan volume ekspor selama 2007 sebesar 2,7 juta ton, sedangkan pada 2008 diperkirakan sebanyak 2,8 juta ton. Adapun volume ekspor karet selama tahun ini […]
Advertisements JAKARTA: Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) menemukan peredaran ban ilegal tanpa merek, tetapi berstiker standar nasional Indonesia (SNI) di pasar yang diduga akibat pengawasan yang lemah. Ketua Umum APBI A. Aziz Pane mengungkapkan ban mobil tanpa merek tersebut berasal dari India dan China, sedangkan ban ilegal untuk sepeda motor masuk dari Vietnam […]
Advertisements Stok bokar di pabrik pengolahan menumpuk JAKARTA: Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) Wilayah Sumatra Selatan meminta pemerintah [Dirjen Pajak] menghapus PPh Pasal 22 sebesar 0,5% terhadap karet produksi petani. “Sejak 2002 hingga sekarang para petani yang menjual karet hasil perkebunannya dikenakan pungutan 0,5%. Pemotongannya langsung dilakukan para petugas di pabrik pembeli karet […]