Perayaan tahu baru China atau Imlek tiada lengkap tanpa hiasan pohon jeruk Keep Hoki. Walaupun harganya meroket saat menjelang Imlek, toh para peranakan Tionghoa tetap memburunya. Sayangnya, tidak banyak petani mau membudidayakannya. 
Salah satunya adalah Nuryadi yang bernaung di bawah usaha Wijaya Tani, Depok. Pria 40 tahun ini sudah 15 tahun berpengalaman membudidayakan Keep Hoki. “Pangsa pasar Keep Hoki jelas. Penjualannya sebulan sebelum Imlek,” ujar Nuryadi.
Menurutnya, selama ini usaha agrobisnis Wijaya Tani miliknya selalu memasarkan Keep Hoki lokal tersebut ke Jakarta. Lantaran, di daerah lain penjualannya kurang bagus.
Nah, untuk membudidayakan Keep Hoki ini, kuncinya ada pada ketelatenan penyiraman, pemupukan dan pemangkasan. Agar didapat pohon jeruk yang bagus tampilannya, Nuryadi sendiri sudah membibitkan Keep Hoki sejak 15 tahun yang lalu. Ia mendapatkan bibitnya dari bibit Keep Hoki impor dari China. Tak heran jika dia punya banyak bibit Keep Hoki setinggi 40 sentimeter atau ukuran S.
Bibit ukuran S yang masih berada di dalam polybag dijual seharga Rp 25.000. “Kalau ukuran ini, pohon impornya seharga Rp 400.000,” terang Nuryadi.
Nah, setelah berusia setahun, Keep Hoki tersebut baru dipindahkan ke dalam pot. Saat itu, ketinggiannya sudah mencapai 60-70 sentimeter.
Yang paling penting, Keep Hoki sangat baik bila ditanam di daerah berhawa dingin seperti Bandung. “Sebaiknya Keep Hoki ditanam di daerah berketinggian diatas 1500 dpl karena akan mempengaruhi warna buah,” lanjut Nuryadi.
Itulah sebabnya, buah Keep Hoki milik Nuryadi bisa dibedakan dengan buah Keep Hoki impor. Yaitu warna buahnya lebih pucat dibandingkan warna buah Keep Hoki impor. Maklum, kebun Nuryadi berada di Depok yang tak sedingin Bandung.
Nuryadi bilang, tanaman ini ketika mulai berbunga sampai berbuah, harus terkena sinar matahari. Sementara untuk mematangkan buah, Keep Hoki harus ditaruh di lokasi tertutup plastik dan jaring pada malam hari.
Hal tersebut menjaga buah Keep Hoki dari serbuan lalat buah. Paginya, taruh lagi Keep Hoki menghadap cahaya agar mendapat udara.
Untuk perawatan rutin, sebaiknya dilakukan pemupukan dengan NPK sebulan sekali. Ukurannya, 10-20 gram NPK per satu sendok makan, tergantung besar kecil pot Keep Hoki. Ditambah dengan pupuk kandang tiga bulan sekali dengan dosis bebas.
Hama Keep Hoki lumayan banyak dan merepotkan. Ada serangga hitam kecil, belalang dan lalat buah. Mereka menyerang daun muda dan bakal madu buah.
“Penanggulangannya, dengan menyemprotkan Bcis seminggu sekali,” tandas Nuryadi. Selain itu, selalu dilakukan pemangkasan batang pohon agar tampilan pohon bisa langsing dan meruncing ke atas.
Keep hoki lokal nilainya jauh dari Keep Hoki impor walaupun dari jenis yang sama. Karena, buah Keep Hoki impor lebih menarik.
Untuk Keep Hoki lokal ukuran 50 senti dijual seharga Rp 70.000. Ukuran 60-70 senti, dijual Nuryadi seharga Rp 250.000. Ukuran satu meter Rp 350.000.
Dari harga tersebut, Nuryadi mengaku meraup margin laba sampai 50%. “Tiap menjelang imlek, biasanya saya dapat untung dua kali lipat harga pohon aslinya,” beber Nuryadi. Saban tahun, Nuryadi bisa menjual 200 Keep Hoki. walaupun berjualan hanya setahun sekali, tetapi omset yang diraup bisa sampai ratusan juta.

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

Salah satu penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit serta berpotensi mengurangi produksi hingga 25% pada tanaman berusia 3–9 tahun adalah busuk tandan kelapa sawit, atau buah sawit busuk sebelum masak (Siregar, 2011) Penyebab buah sawit busuk sebelum masak dapat bervariasi dan melibatkan beberapa faktor. Berikut beberapa alasan umumnya: 1. Penyakit: Beberapa […]

Insektisida pembasmi telur ulat, atau ovicide, adalah produk kimia yang dirancang khusus untuk membunuh telur ulat sebelum menetas. Berikut adalah beberapa jenis insektisida yang sering digunakan untuk mengendalikan telur ulat: Metoksifenozide: Insektisida ini bertindak sebagai penghambat pertumbuhan ulat dan memiliki efek ovicidal yang baik. Diflubenzuron: Merupakan insektisida yang efektif sebagai ovicide, menghambat pertumbuhan dan perkembangan […]

Karet, sebagai tanaman perkebunan terkemuka kedua di Indonesia setelah kelapa sawit, diyakini memiliki jumlah petani yang sebanding dengan petani kelapa sawit. Dalam beberapa tahun terakhir, harga jual karet mengalami penurunan, mendorong petani untuk mencari strategi kreatif agar dapat memperoleh penghasilan setidaknya sebanding dengan periode sebelum penurunan harga. Cara yang digunakan adalah dengan mendorong tanaman karet […]

Padda September 2021, perdagangan pupuk hayati di tingkat global adalah bagian dari industri pertanian yang berkembang pesat. Pupuk hayati, seperti bakteri pengikat nitrogen, bakteri pelarut fosfor, dan mikroorganisme lainnya, digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara alami dan berkelanjutan. Beberapa mikroorganisme yang umumnya termasuk dalam pupuk hayati melibatkan bakteri pengikat nitrogen, bakteri pelarut fosfor, dan mikroba […]

Dikalangan umat Hindu ada yang namanya Rudraksha biji yang dianggap berasal dari tetesan air mata Dewa Siwa. Apa itu biji Rudraksha? Rudraksha adalah biji tanaman yang di Indonesia biasa disebut dengan Jenitri. Jenitri Tanaman biji Jenitri ini banyak ditemui di hampir semua pulau di Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara hingga Papua. Kabarnya, […]