JAKARTA (Pos Kota)- Makaroni ngehe, ide aneh ber-omzet Rp40 juta per hari kini ramai di kalangan masyarakat, penggemarnya pun berdatangan setiap hari nya untuk mencicipi cemilan murah dan enak, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Seorang mahasiswa asal Tasikmalaya, Ali Muharam, ternyata berhasil dengan usahanya, dalam waktu yang cukup singkat, Ali berhasil membuka cabang makaroni ngehe di kawasan Jakarta, dan meraup omzet kurang lebih Rp40 juta per hari, jika dijelaskan di tiap cabangnya beromzet Rp3-5 juta per hari.
Makaroni Ngehe, adalah sebuah kata yang cukup menimbulkan kontroversi dan sekaligus membuat penasaran bagi para penggemar nya. kata Ngehe sendiri sering digunakan untuk mengungkapkan kekesalan, atau umpatan.
Ali mengaku ide nyeleneh ini berawal dari kekesalan dengan pengalaman hidup yang pernah di alami.
“Kata ngehe sebenar nya jadi penyemangat untuk saya karena datang dari Tasikmalaya ke Jakarta, kata ngehe adalah motivasi bagi saya meskipun terdengar aneh dan nyeleneh,” ungkapnya.
Harga yang dijual satu bungkus makaroni seharga Rp5 ribu, dengan berbagai macam tingkat kepedasan. Banyak pelanggan yang mampir di setiap outleet nya dari kalangan mahasiswa, masyarakat, hingga para karyawan bekerja.
“Saya setiap mau kerja dan pulang kerja selalu ke sini paling beli 3 bungkus, ya buat cemilan aja di rumah atau di kerjaan, soalnya enak harga nya juga murah,” ujar Anita.
Makaroni yang dijual terdiri dari makaroni basah, kering, dan ada juga otak – otak goreng di padukan dengan bubuk cabai yang membuat para pelanggan nya ketagihan.
“Jadi tergantung para pembeli ingin beli yang mana, sesuai keinginan dan selera,” ujar satu karyawan makaroni ini.
(pnj-14/sir)
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]
BEKASI – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]
SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]
JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]
JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]