Advertisements

Jakarta – Merujuk laporan Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi serapan BBN di triwulan I 2015 hanya sebesar 40%, atau tercatat turun jika dibandingkan dengan tahun lalu. Artinya, seperti tulis Media Indonesia, keputusan pemerintah tentang mandatory B-15, yakni kebijakan kewajiban bauran 15% BBN dalam 1 liter solar belum dapat berjalan mulus.

Memang ada beberapa penyebab penurunan serapan ini. Pertama karena konsumsi energi menurun akibat perlambatan pertumbuhan yang terjadi di berbagai sektor. Kedua karena kebijakan pencabutan subsidi BBM sehingga harga solar beberapa kali mengalami penurunan saat harga minyak mentah turun. Ketiga banyak produsen yang tidak dapat bertahan.

Data tersebut menjelaskan bahwa membangun energi alternatif perlu banyak syarat, antara lain harus ada visi yang jelas, political will dan dukungan kebijakan komprehensif dari pemerintah. Bila pemerintah ingin energi BBN menjadi prioritas, semua kebijakan pemerintah, baik jangka pendek maupun jangka panjang, harus diarahkan untuk mewujudkan target tersebut. (T2)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]

Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]

KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]

Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]

HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]