DEPOK (Pos Kota) – Antrean warga miskin Depok penerima bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp 400ribu/2 bulan memadati Kantor Pos di Jalan Rambutan, Pancoranmas.
Ribuan ibu rumahtangga, di antaranya membawa bayi dan Balita, penerima kompensasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) itu berjam – jam menunggu panggilan petugas Kantor Pos Indonesia setempat.
“Uang segitu (Rp 400ribu untuk dua bulan) sih paling habis cuma seminggu. Padahal, akibat kenaikan BBM semua harga jadi melambung mahal,” ujar Nur,48, seraya menyalahkan para pemilih Jokowi-JK yang mengakibatkan kenaikan BBM sesaat dilantik menjadi Presiden Ri ke-7 periode 2014-2019.
“Saya sih pilih Prabowo, nih ibu Titin tetangga saya pilih Jokowi, pasti nyesel kita malah susah ongkos apa – apa mahal, cabai juga mahal,” ungkapnya di lokasi.
Tak lama antrean itu dibuat heboh sewaktu seorang perempuan berusia 70 tahun, warga Pitara, Pancoranmas, lemas dan terjatuh lalu pingsan ketika kepalanya terbentur tanah di tengah berdesakan warga. “Tapi (nenek itu) langsung dibawa ke rumahsakit, karena lemas. Saya sendiri sudah menunggu dari jam 08.00 belum dapat juga sampai sekarang, nomor kartunya 300an,” ungkap Titin, warga Pitara.
Kapolsek Pancoranmas, Kompol Purwadi, mengatakan kondisi nenek tersebut kini sudah sembuh dan langsung dibawabpulang ke rumahnya. “Dia (nenek itu) menolak dibawa ke RS Bhakti Yudha, maunya diobati mantri langganannya lalu dikasih uang untuk pulang dan terlihat sehat,” ungkap Purwadi.
Ia menyebutkan jadwal pembagian program Simpanan Keluarga Sejahtera (SKS) selama dua hari mulai kemarin kepada 2.211 Rumah Tangga Sasaran (RTS).
Sementara itu Kepala Kantor Pos Indonesia cabang Depok, Oman Mulyana, mengatakan pembayaran BLT/Program SKS itu dilakukan padak 7 titik pelayanan yaitu di Jalan Sentosa, Kantor Pos Perumnas Satu, Kantor Pos Pancoranmas, Kantor Pos Depok Timur, Kantor Pos Cimanggis, Kantor Pos Sawangan dan Kantor Pos Cinere.
Dalam mengantisipasi penumpukan RTS maka kantor pos membagi dalam dua hari agar tidak terjadi penumpukan. “Untuk pengambilan Dana Bantuan Langsung Tunai ini sebenarnya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, tahun ini mereka bisa saja mengambil dana tersebut besok-besok dan masyarakat tidak perlu khawatir dana tersebut akan dikembalikan kepada Pemerintah karena dana tersebut akan tersimpan di dalam rekening giro pos masing-masing si penerima,” tegas Oman kepada wartawan.
(rinaldi/sir)
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]
BEKASI – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]
SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]
JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]
JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]