JAKARTA (Pos Kota) – Pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri, stok bahan kebutuhan pokok dinilai stabil dan cukup akhir bulan ini. Pasalnya, di Kramatjati, Jakarta Timur, setiap harinya 50 ton bawang merah dan 30 ton cabai disuplai ke pasar tersebut untuk disebar ke seluruh wilayah di DKI.

Manager Pasar Induk Kramatjati, Nurman Adhi mengatakan, sejak H+2 lebaran hingga saat ini, bahan pokok untuk kebutuhan warga terbilang cukup melimpah. Alhasil, dengan banyaknya stok barang, harga pun menjadi stabil. “Sejauh ini semua stok bahan kebutuhan pokok di pasar Induk Kramajati mencukupi,” katanya, Rabu (5/7).

Menurutnya, melimpahnya bahan kebutuhan pokok itu dilihat dari terus masuknya barang ke pasar induk. Dimana sejak kemarin, mulai dari cabe hingga bawang merah, tak henti-hentinya masuk ke pasar induk.

“Selasa (4/7) kemarin bawang merah yang masuk mencapai 107 ton, kalau cabe rawit merah sebanyak 29 ton dan cabe merah keriting 30 ton,” ujar Nurman.

Sementara untuk hari ini, bawang merah sebanyak 88 ton kembali datang dari beberapa wilayah di Indonesia. Sementara bahan lainnya seperti cabe rawit merah masuk 32 ton dan cabe merah keriting 37 ton. “Dengan melimpahnya bahan pokok itu, kami memperkirakan stok hingga beberapa waktu ke depan akan aman,” ungkap Nurman Adhi.

Dari melimpahnya bahan pokok itu, kata Nurman, pastinya tak akan membuat kenaikan harga. Pasalnya, hingga saat ini harga-harga kebutuhan pokok masih tetap terjaga dan tak mengalami kenaikan berarti.

“Bawang merah sendiri dijual dengan harga Rp23 ribu perkilo, sementara cabe rawit merah perkilonya dijual Rp24 ribu. Sedangkan cabe merah keriting, sebesar Rp10 ribu perkilo,” paparnya.

Stabilnya harga dan melimpahnya barang, sambung Nurman, terjadi lantaran daya beli masyarakat masih cukup rendah. Masih banyaknya warga yang bertahan di kampung halamannya membuat stok bahan pokok stabil. “Selama pasokan masuk terus, harga akan tetap stabil. Ditambah lagi, aktivitas juga belum terlalu tinggi dari masyarakat,” imbuhnya.

Meski begitu, tambah Nurman, pemprov DKI melalui PD Pasar Jaya, juga memiliki antisipasi lain bila nantinya harga sewaktu-waktu berubah. Pasalnya, stok bahan pokok yang disimpan di dalam mesin CAS, masih aman untuk kebutuhan warga.

“Cadangan kebutuhan pokok itu masih tersimpan rapi dan baru digunakan sebelum lebaran kemarin untuk kegiatan operasi pasar,” pungkasnya. (Ifand/win)

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi  dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]

BEKASI  – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]

SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]

JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]

JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]