Proses Persiapan Lahan untuk Tanaman Karet yang saya lakukan cukup unik, hal ini karena kondisi lahan calon kebun karet adalah bekas kebun kayu jati. Sebanyak 90 % kayu jati telah dipanen tahun lalu dan masih menyisakan sekitar 10 % bersama 90 % tunggul yang dipenuhi oleh turunan ke dua kayu jati yang tumbuh dengan cepat dan lebat. Luas lahan hampir 2 Ha dan 1/3 digarap atau di tumpang oleh keluarga untuk di tanami tanaman palawija, hal ini juga yang dilakukan orang tuaku. Dahulu sebelum saya tanami kayu jati lokasi ini adalah hutan lebat –> Kebun Kopi biasa –>Tanaman Musiman (Padi, kedelai) –>Kebun Pisang dan 15 tahun yang lalu saya tanami Kayu Jati.

Proses Persiapan Lahan untuk Tanaman Karet sebenarnya tidak jauh beda dengan tanaman perkebunan lainnya, artinya perlakuan terhadap lahan dan urutan kegiatannya sama. Karena kebun karet tidak membutuhkan tanaman bayangan seperti kebun lada dan tanaman kakao maka sebaiknya lahan calon perkebunan karet bersih dari pohon-pohon besar. Cerita atau informasi dari beberapa pekerja yang sudah beberapa kali bekerja membuka lahan untuk perkebunan karet di daerah Sumatra Selatan Palembang, Proses Persiapan Lahan untuk Tanaman Karet antara lain :

1. Hutan lebat atau semak belukar dibabat rata dengan tanah.
2. Hasil pembabatan dibakar hingga tak tersisa.
3. Setelah beberapa hari lahan tersebut disemprot dengan menggunakan peptisida/obat rumput pembeku biji.
4. Proses pemasangan Acir atau tongkat penanda jarak tanam dipasang setelah diukur.
5. Pembuatan Lubang tanaman bibit karet.
6. Pemupukan dilakukan jika diperlukan pada setiap lubang.
7. Penanaman Bibit Karet.
8. Perwatan Pohon Karet.

Tahapan Proses Persiapan Lahan untuk Tanaman Karet diatas sedikit berbeda dengan yang saya lakukan, karena mengingat situasi dan kondisi yang ada saya mengambil langkah efektif dan efisien guna mempercepat proses penanaman bibit karet. Perlu diketahui tanah dilokasi lahan yang akan saya tanami bibit karet bisa dibilang subur dintandai dengan hampir seluruh permukaan tanah terdapat rumah cacing kalung, sehingga kalau kondisi basah bisa terpeleset karena licin, dan juga hampir 15 tahun lamanya tanah tidak aktif digunakan.

Kemudian tanaman yang tumbuh dilahan itu adalah semak belukar beserta mata tunas dari tunggul kayu jati yang tumbuh kembali. Saya tidak mengukur lagi jarak atar barisan untuk menanam pohon karet, yang saya lakukan adalah mengambil garis lurus dengan menggunakan tambang di setiap tengah-tengah jarak tanam bekas pohon jati dahulu. Hal ini jelas mempercepat langkah proses penanaman karena membiarkan tumbuhan disekitarnya tetap hidup, tetapi resiko menggunakan cara seperti ini adalah mempersulit proses perawatan. Setelah tiap gang tengah antara bekas pohon jati diterabas dengan parang seperti kita membuka jalan setapak jika menyusuri hutan semak belukar kemudian Acir atau tongkat penanda dipasang dan kemudian langsung dilunbangi dengan menggunakan lebing (bentuknya seperti linggis namun pipih lengkung bergagang kayu).

Dokumentasi Proses Persiapan Lahan untuk Tanaman Karet yang saya lakukan :

Itulah sedikit cerita dan informasi bagaimana Proses Persiapan Lahan untuk Tanaman Karet yang saya lakukan, dilapangan tentunya lebih berat dari sekedar kisah ini. Tulisan selanjutnya adalah Proses penanaman bibit karet, semoga bermanfaat.