Proses Menyiapkan Bibit Karet Sebelum di Tanam yang saya lakukan. Pembaca yang budiman, ini adalah cerita lanjutan tentang keputusanku untuk mempunyai kebun karet dilokasi bekas kebun jati yang belum 100 % selesai dipanen. Seperti yang pernah saya ceritakan pada artikel sebelumnya, bahwa saya telah membeli 1500 batang bibit karet tepatnya didaerah pekalongan Kota Metro – Lampung dengan harga bibit karet Rp 2000 /batang. Saat bibit dibeli tingginya masih sekitar 40-50 cm dan karena lahan kebunnya belum siap ditanami, maka saya mengambil 1500 batang bibit karet tersebut dari penjualnya kemudian saya titipkan didekat pondok Riyadlatul Ulum dimana adiku mengenyam pendidikan agama dan kuliah di STAIN Jurai Siwo Kota Metro.
Tips Proses Menyiapkan Bibit Karet Sebelum di Tanam dalam jangka waktu yang lama adalah sebagai berikut.
- Buatlah lubang tidak terlalu dalam berbentuk segi empat tidak terlalu lebar tetapi memanjang dan permukaan rata.
- Plastik Polybag tempat bibit karet ditata rapat berbaris memanjang, fungsinya supaya mudah dalam menyiram dan merawat.
- Uruglah dengan tanah pada barisan paling pinggir mengelilingi plastik polybag bibit karet, fungsinya adalah supaya suhu udara terjaga ketika kita menyiram dengan air tidak cepat kering.
- Buatlah pagar penyangga disekeliling bibit karet diletakan, fungsinya supaya batang bibit karet tetep terjaga berdiri tegak dan tidak rubuh atau doyong jika terkena terpaan angin.
- Siramlah secara berkala supaya kondisi bibit karet tetap segar, jika cuaca terlalu panas bisa dibuatkan atap sebagai peneduh dari sinar matahari secara langsung.
Jarak antara Kota Metro dengan lahan kebun tempat menanam sekitar 75 km jauhnya, hal ini tentunya menjadi sedikit bermasalah ketika akan membawanya ditambah lokasi kebun tersebut tidak dapat di jangkau dengan kendaraan roda empat. Tetapi, kendaraan roda dua yakni sepeda motor bisa langsung sampai di lokasi cuman khusus pada musim hujan hanya motor tertentu saja yang bisa sampai di lokasi dan hanya orang tertentu juga yang berani mengendarai kendaraan dengan tambahan muatan. Artinya untuk dapat segera ditanam bibit karet tersebut memerlukan biaya tambahan yang tidak sedikit, dan juga waktunya belum tepat karena intensitas hujan di lokasi calon kebun karet masih rendah sehingga saya menunda untuk menanam langsung
Setelah empat bulan lebih saya menitipkan bibit karet, saya mendapat informasi dari adikku bahwa bibit karet tumbuh dengan cepat sehingga akar tunggang bibit karet di prediksi sudah mulai menembus plastik polybag sebagai wadah nya. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena jika akar tunggang bibit karet sudah menembus ke tanah, nanti pada saat pemindahan bibit karet ketika akan ditanam akan mengalami masa penyesuaian yang lama (kantrak) dan bisa-bisa bibit karet mati andaikan tidak dapat menyesuaikan dengan kondisi tanah yang baru. Saya hanya dapat mengatakan sabar dulu karena di kampung sedang jarang turun hujan dan kondisi tanah kering.
Pada suatu ketika saat saya pulang kampung, saya berniat membereskan beberapa batang kayu jati di lokasi calon kebun karet supaya ketika hujan turun tiba-tiba bibit karet tersebut dapat segera ditanam. Setelah dua hari bekerja dibantu beberapa tetangga sebagai jasa tenaga upahan proses penyiapan lahan hampir selesai dan minggu sore ini rencana kembali ke Bandar Lampung – Tanjung Karang karena rutinitas pekerjaan kantor sudah menunggu, pada saat itu saya masih bekerja di Pusat Komputer Universitas Lampung – Alhamdulillah sampai sekarang. Tidak disangka ketika menurunin bukit hendak pulang bersama beberapa pekerja mendung dan gerimis dilanjutkan hujan lebat turun tidak berhenti sampai tengah malam dan saya mengontak adikku untuk segera membawa pulang dengan mobil atau kendaraan apapun yang penting hari senin bibit karet dapat sampai di rumah dan rencana pulang ke Bandar Lampung akhirnya saya tunda sampai proses penanaman bibit karet ini selesai.
Pada senin siang hari akhirnya bibit karet sampai dengan selamat dibawa dengan kendaraan bermotor karena tidak mendapatkan sewaan mobil, sebanyak empat motor dengan obrok (tempat pedagang menaruh barang) mengangkut 1500 batang bibit karetdengan plastik polybag yang berisi tanah kemudian tinggi batang bibit karet sudah mencapai rata-rata 1 m, sungguh perjuangan yang berat karena jarak yang ditempuh hampir 3 jam duduk dimotor dengan posisi yang tidak nyaman membuat kawan-kawan adikku satu pondok ini sangat kelelahan.
Bagaimana proses pengangkutan dengan sepeda motor tersebut aman sampai tujuan, kalau menggunakan mobil sudah hal yang biasa, ternyata mereka menggunakan trik yang saya juga baru tahu. Trik mereka adalah :
- Sebanyak 1500 bantang bibit karet dimasukan pada kantong plastik sebanyak 25 batang per kantong, dengan susunan yang rapi dan kantong plastik diikat kuat, jadi tanah pada plastik polybag tidak hancur dan tetap aman.
- Kemudian kantong-katong plastik tersebut disusun dalam obrok sampai pada tahap beban muatan kendaraan aman dikendarai.
- Untuk meminimalkan kehancuran pada daun bibit karet karena tiupan angin yang kencang pada saat kendaraan berjalan, setelah kantong plastik tersusun rapi dalam obrok maka, batang dan daun bibit karet ditutup dengan jaring atau disebut juga waring sehingga meminimalkan kerusakan daun karena tiupan angin.
Untuk sampai di lahan penanaman calon kebun karet, sebanyak 1500 batang bibit karet tersebut masih harus melewati dua kali angkut, pertama menggunakan motor dan kedua dipikul oleh pekerja sampai pada lubang-lubang penanaman. Karena kondisi jalan habis hujan lebat maka hanya kendaraan motor khusus saja yang dapat melewatinya dan saya menyewa jasa tersebut. Adalah jenis kendaraan bermotor merek Yamaha RX Special yang sudah dimodifikasi dan juga menggunakan rantai pada ban nya yang sore itu mulai mengangkutnya. Dalam sekali angkut dapat membawa 12 kantong plastik yang ditaruh pada kotak kayu dibelakang pengemudinya. Dan betapa kagetnya ketika pagi-pagi berpapasan melihat kondisi jalan dan motor yang begitu ekstrem dimana ban motor sudah tidak kelihatan dan juga jari-jari motor hampir tertutup lumpur.
Itulah Proses Menyiapkan Bibit Karet Sebelum di Tanam, perjuangan yang lumayan berat jika dibayangkan, tetapi selesai juga jika dikerjakan. Semoga bermanfaat.
Artikel Terkait Lainnya
Karet, sebagai tanaman perkebunan terkemuka kedua di Indonesia setelah kelapa sawit, diyakini memiliki jumlah petani yang sebanding dengan petani kelapa sawit. Dalam beberapa tahun terakhir, harga jual karet mengalami penurunan, mendorong petani untuk mencari strategi kreatif agar dapat memperoleh penghasilan setidaknya sebanding dengan periode sebelum penurunan harga. Cara yang digunakan adalah dengan mendorong tanaman karet […]
Harga Bibit Karet yang saya beli hanya Rp 2000 /batang dari jenis biji polong merah informasi ini saya dapat dari penjualnya yang sekaligus pemilik pembibitan tanaman buah-buahan dan juga bibit perkebunan yang terletak didaerah Kota Metro tepatnya pekalongan pusatnya daerah pembibitan – Lampung. Di daerah tersebut kita bisa mendapatkan segala macam bibit tanaman untuk tanaman […]
Harga Kebun Karet Siap Panen Per Hektar terbaru yang saya dapatkan dari kawan saya adalah 160 juta /ha. Informasi ini dapat dipercaya karena memang teman saya sendiri yang membelinya, cerita dari kawan saya kondisi kebun tersebut sudah dipanen kira-kira sejak 2-3 tahun yang lalu. Lokasi kebun terletak di daerah sumatra selatan tepatnya di daerah Blintang. […]
Proses Persiapan Lahan untuk Tanaman Karet yang saya lakukan cukup unik, hal ini karena kondisi lahan calon kebun karet adalah bekas kebun kayu jati. Sebanyak 90 % kayu jati telah dipanen tahun lalu dan masih menyisakan sekitar 10 % bersama 90 % tunggul yang dipenuhi oleh turunan ke dua kayu jati yang tumbuh dengan cepat […]
Proses Menanam Bibit Karet adalah kelanjutan cerita dari proses menyiapkan lahan penanaman bibit karet. Dalam artikel ini saya akan berbagi informasi Proses Menanam Bibit Karet yang dilakukan oleh bapak saya yakni menanam karet sebagai generasi pengganti di kebun kakao yang telah berumur tua dan kurang produktif dan pengalaman saya dalam Proses Menanam Bibit Karet di […]