Advertisements

Ilalang mengandung zat alelopati yang berguna untuk menghambat pertumbuhan tanaman disekitarnya. Sehingga sangat mengganggu di areal tanaman yang dibudidayakan. Pengendalian lalang bisa dilakukan secara manual dan chemist. Namun Cara manual tidak dibenarkan karena tidak efektif membasmi lalang sampai tuntas, mengingat merupakan jenis tanaman yang memilika akar rimpang, dimana apa bila di pangkas tidak akan mematikan.

Cara yang paling efektif adalah dengan sistem chemist menggunakan racun yang bersifat sistemik. Dimana benar-benar bisa tuntas sampai ke akar-akarnya. Herbisida yang populer dikalangan petani dan pekebun adalah yang mengandung bahan aktif glyphosate (apapun merknya Round-Up, Basmilang, Roll-Up, Crash, Rambo, Breeze-Up, Prima-Up dll tidak menjadi masalah). Karena sifatnya yang sistemik, mematikan melalui jaringan tanaman sampai ke jaringan akar. Sehingga diharapkan tidak tumbuh lagi, karena akar rimpangnya benar-benar sudah mati.

Pengendalian ini sangat sensitif dan perlu ketepatan cara. Pengendalian ini dilakukan berdasarkan indentifikasi lahan yakni:

Teknis Membasmi Lalang Dengan Herbisida

Berat (>70 % )

Pengendalian Ilalang dengan dosis gliphosat 70 – s/d 80 cc /kep dan di campur dengan  berbahan dasar metsulfuron methyl Dilakukan beberapa tahap (bekerja berdasarkan tahap ke tahap 1 ke 2 br ke 3 dst……

• Sheet lalang (semprot total) norma 5- 6 HK/Ha

• Spot Lalang setelah 21 hari dosis sama norma 3-4 HK/ha

• Koreksi 1 setelah 21 hari dosis sama norma 1,5 – 2 HK/ha

• Koreksi 2 setelah 21 hari dosis sama norma 1 HK/ha

• Wiping lalang  setelah 21 hari dari koreksi ke 2 dosis 10 cc/liter air (1 %) norma 0,5 HK/ha

• Inisial wipping setiap 2 bulan sekali dosis sama (1 %) norma 0,25 HK/Ha

Sedang (>50-70 % )
Ilalang dengan dosis gliphosat 70 – s/d 80 cc /kep di campur dengan  berbahan dasar metsulfuron methyl Dilakukan beberapa tahap
• Spot Lalang setelah 21 hari dosis sama norma 3- 4 HK/ha
• Koreksi 1 setelah 21 hari dosis sama norma 1,5- 2 HK/ha
• Koreksi 2 setelah 21 hari dosis sama norma 1 HK/ha
• Wiping lalang  setelah 21 hari dosis 10 cc/liter air (1 %) norma 0,5 HK/ha
• Inisial wipping setiap 2 bulan sekali dosis sama (1 %) norma 0,25 HK/Ha.

Ringan (<50 % )
Ilalang dengan dosis gliphosat 70 – s/d 80 cc /kep di campur dengan  berbahan dasar metsulfuron methyl Dilakukan beberapa tahap
• Spot Lalang setelah 21 hari dosis sama norma 3- 4 HK/ha
• Koreksi 1 setelah 21 hari dosis sama norma 1,5- 2 HK/ha
• Wiping lalang  setelah 21 hari dosis 10 cc/liter air (1 %) norma 0,5 HK/ha
• Inisial wipping setiap 2 bulan sekali dosis sama (1 %) norma 0,25 HK/Ha
                           

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]

Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]

KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]

Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]

HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]