Advertisements
Jamur shitake (Lentinus edodes (Berk) Sing) disebut juga jamur hitam dari hutan (Black forest mushroom). Di negeri Cina, jamur ini disebut shiang-gu dan di Jepang disebut shitake. Jamur shitake merupakan rajanya jamur kayu karena harga, nilai gizi, dan khasiatnya memiliki potensi ekonomi yang tinggi. Rasa jamur ini lezat, baunya harum, dan memiliki khasiat obat. Di Jepang jamur ini merupakan makanan utama nomor satu dan nomor dua di dunia setelah jamur kancing. Jepang adalah produsen terbesar, walaupun jamur ini pertama kali ditemukan di Cina. Jepang juga sebagai negara eksportir jamur shitake kering ke Hongkong, Malaysia, Singapura, dan Amerika. Indonesia telah mengembangkan jamur shitake dan pernah mengekspornya ke Jepang.
Biologi Jamur Shitake
Jamur adalah tumbuhan yang berinti spora, berupa sel-sel atau benang-benang yang becabang, tetapi tidak mempunyai khlorofil. Melalui dinding sel yang mengandung cellulose atau khitine, jamur dapat berkembang biak secara aseksual (tidak kawin) maupun seksual (kawin). Dilihat dari bentuk luarnya (morphologi), jamur shitake mempunyai tudung seperti bentuk payung. Yang berwarna kuning kemerahan atau coklat gelap. Lebar tudung bervariasi antara 2,5 cm – 9 cm. Di bagian bawah tudung terdapat lamella (insang) yang berisi spora. Tangkai tudung sedikit agak keras dan berwarna sama seperti tudungnya. Panjang tangkai tudung 3 cm – 9 cm dan diameternya 0,5 – 1,5 cm.
Sesuai dengan stadia pertumbuhannya, badan buah jamur dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
Stadia pinhead berupa tonjolan yang merupakan bentuk awal dari calon jamur,
Stadia kancing (button stage), yaitu jamur muda yang bentuknya menyerupai kancing, dan
Stadia masak, yaitu jamur utuh yang tudungnya sudah lebar penuh, tetapi lamellanya belum membuka. Pada stadia ini jamur dipetik. Dalam keadaan normal, dari bentuk pinhead hingga masak diperlukan waktu 2 – 3 hari.
Siklus Hidup Jamur Shitake
Jamur shitake mempunyai dua macam stadia, yaitu stadia vegetatif dan stadia reproduktif. Stadia vegetatif biasanya tidak diperhatikan karena myceliumnya merambat di bawah permukaan media tanam yang biasanya digunakan balok kayu. Bila penanaman didalam kantong plastik yang transparan, pertumbuhan mycelium terlihat serat-seratnya setelah serbuk gergaji yang telah disterilisasi diberi bibit. Setelah vase vegetatif, dilanjutkan vase generatif atau reproduktif, yaitu terjadi pembentukan badan buah yang menempel di lapisan permukaan media.
Nilai Penting Jamur Shitake
Jamur shitake tidak hanya menjadi makanan yang dikhususkan untuk sop jamur atau capcae jamur, tetapi sudah menjadi salah satu bagian dari rempah-rempah, seperti merica, pala, dan bawang. Semua masakan sayur kalau belum diberi penyedap jamur shitake masih terasa belum sempurna. Ini adalah bukti bahwa jamur shitake rasanya memang lezat.
Dihitung dari persentase berat kering 100 gram, perkiraan berbagai jenis kandungan gizi jamur shitake jenis Lentinus edodes adalah: Protein kasar 31,4 – 17,5, Lemak kasar 4,9 – 8,9, Karbohidrat total 67,5 – 78,0, Serat kasar 7,3-8,0, Kalori 387-392. Jamur shitake juga mengandung protein yang kadarnya ditentukan oleh jenis dan jumlah asam amino essensial yang ada. Untuk jamur shitake jenis Lentinus edodes, ada 9 macam kandungan asam amino essensialnya, yaitu Leucine, Isoleucine, Valine, Trytophan, Lysine, Threonine, Phenylalanine (kandungannya lebih banyak), Methionine, dan Histidine (jumlahnya sedikit). Kandungan asam amino essensial inilah yang membuat cita rasa jamur makin lezat.
Budidaya jamur Shitake
Budidaya jamur shitake dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu secara alami, secara tradisonal, dan menggunakan kantong plastik.
Budidaya secara alami
Budidaya jamur shitake secara alami belum menggunakan bibit buatan, karena masih mengandalkan spora yang beterbangan di udara atau dari mycelium yang menempel di pepohonan ataupun di tanah. Lokasi yang dipilih adalah daerah yang terlindung oleh gunung yang hawanya cukup dingin, tidak banyak sinar masuk, kelembapan cukup tinggi, dan angin tidak terlalu kencang. Media tanam yang terdiri dari potongan balok kayu yang diberi banyak lubang dan harus dalam keadaan lapuk. Jamur akan tumbuh secara alami yang biasanya muncul setelah hujan dan keadaan iklim hangat.
Budidaya secara tradisional
Jamur shitake jenis Lentinus umumnya tumbuh pada kayu yang telah mati dari jenis tanaman berkayu keras. Budidaya shitake secara tradisional menggunakan balok kayu merupakan agribisnis penting di Cina, Jepang dan Korea Selatan. Ada tiga kelompok jenis bibit jamur yang bisa digunakan, yaitu bibit jamur yang dapat membentuk badan buah pada suhu sbb: (1) pada suhu di atas 20o C, (2) pada suhu 10o C – 15o C, dan ( 3) pada suhu kurang dari 10o C.
Budidaya menggunakan kantong plastik
Budidaya jamur dalam kantong plastik telah berhasil dalam tujuan peningkatan teknologi budidaya jamur shitake karena dapat menghemat tempat, menghemat sumber bahan, dan meningkatkan produksi. Namun, peralatan, media tanam, dan bibit jamur yang digunakan harus terjamin kualitasnya. Beberapa kelebihan cara budidaya ini adalah: 1) Bahan media tanam seperti serbuk gergaji, ampas tebu, tepung biji kapas, dan bahan pembantunya banyak tersedia dalam jumlah yang cukup. 2) Masa pertumbuhan lebih singkat, dan masa produksi lebih singkat dengan kuantitas dan kualitas hasil lebih tinggi. 3) Kantong plastik dan media tanam mudah dikelola, mudah dipindah, mudah untuk memasukkan bahan-bahan ke dalamnya, dan cara inokulasi bibit jamur mudah. 4) Pemeliharaan tanaman, pengawasan, dan teknik menghadapi jamur liar pesaing juga lebih mudah dibandingkan dengan budidaya shitake secara tradisional.
Sumber : deptan.go.id
Solusi Meningkatkan Hasil Panen
Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik
Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak
isi 1 Liter
Minimum Order 2 Botol
Untuk Harga Silahkan SMS Kami ke 087899161334 / 081278351356
Tanda Nomor Industri : 530/87/421.107/tdi/2008
Kandungan : Mix Konsorsium Bakteri, Enzim Organik, Mineral Organik ( N, P, K, Ca, Cl, Fe, Mg, Mn, Zn), Asam Amino dan Extrak Jerami
Manfaat :
Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah
meningkatkan kelezatan rasa sayuran dan buah
melindungi tanaman dari hama dan penyakit
meningkatkan kesegaran hasil panen dua kali lipat
memperbaiki dan memperkaya bahan organik tanah
Karakteristik
Menghilangkan residu pestisida dari jenis Organochiorin : Aldrin, Endrin, Dieldrin, Heptachlor, Klorpiripos, Lindan, BHC, DDE, DDT dan Endosulfan yang menempel pada daun, bunga dan buah.
Aplikasi tanaman : penyiraman dan penyemprotan untuk tanaman buah, sayuran dan tanaman hias, Padi, Jagung, dan tanaman lainnya
cara pemakaian
pada tanaman buah
– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu pada umur tanaman 2 bulan masa pemeliharaan hingga menjelang panen.
pada tanaman sayur
– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.
pada tanaman hias
– encerkan Alphamien dengan perbandingan 1 tutup botol pupuk alphamien dengan 5 liter air, aduk hingga rata, semprotkan dengan menggunakan spinkler, 1 kali seminggu selama masa pemeliharaan hingga menjelang panen.
UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL
Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan Pupuk Alphamien, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)
Contoh SMS :
Pesan Pupuk Alphamien, 2 botol , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620
Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman Pupuk Alphamien ke Anda.
Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]
Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]
KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]
Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]
HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]