Advertisements
COLOMBO – Ketua Central Environmental Authority (CEA), Lal Mervin Dharmasiri mengatakan, sebuah tim diberangkatkan pada Kamis kemarin untuk menyelidiki keluhan warga atas pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh perusahaan industri kelapa sawit di Wattala-Hendala Road.
Warga mengeluh kebisingan dan polusi udara, serta masalah pengelolaan sampah sebagai akibat dari perusahaan sawit tersebut.
Dia menjelaskan bahwa perusahaan itu ditutup sementara sesuai perintah pengadilan yang dikeluarkan oleh hakim pengadilan Wattala menyusul kasus yang diajukan oleh CEA.
Namun, persetujuan telah diberikan kepada perusahaan untuk melakukan pengujian pengendalian pencemaran lingkungan sampai 20 April.
“Keluhan warga mulai mengalir dalam asumsi bahwa perusahaan telah memulai kembali produksinya. Bahkan, perusahaan tersebut hanya diperbolehkan untuk melakukan uji coba untuk mengendalikan polusi. Namun, tim petugas dikirim ke lokasi untuk melihat lebih detail,” ujarnya seperti dilansir Daily News, Jumat (17/4/2015).
Lanjutnya Mervin menuturkan, bahwa pengadilan memerintahkan perusahaan untuk memperbaiki masalah yang ada dan mengambil langkah-langkah untuk mematuhi standar dan peraturan lingkungan untuk membukanya kembali. Sementara perusahaan meminta lebih banyak waktu untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh CEA. (T3)
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]
Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]
KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]
Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]
HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]