Penyakit Daun Di Pembibitan Kelapa Sawit. Setiap mahluk hidup pasti akan mengalami sakit demikian juga halnya dengan kelapa sawit dimana akan mengalami penyakit, penyakit disebabkan oleh serangan bakteri, jamur dan virus. Pengendalian hama dan penyakit tanaman pada hakikatnya adalah “mengendalikan suatu kehidupan”.    Oleh karena itu konsep pengendaliannya dimulai dari pengenalan dan pemahaman terhadap siklus hidup (hama/penyakit) itu sendiri.  Pengetahuan terhadap bagian “paling lemah” dari seluruh mata rantai siklus hidupnya sangat berguna di dalam pengendalian hama dan penyakit yang efektif.

Bagian terlemah dari siklus hidup hama dan penyakit disebut dengan istilah titik kritis (crucial point)  karena akan menjadi dasar acuan untuk pengambilan keputusan pengenda-liannya. 

     

Pemilihan jenis, metode (biologi, mekanik, kimia, terpadu) dan waktu pengendalian yang dianggap paling cocok akan dilatar belakangi oleh pemahaman atas siklus hidup dimaksud. 

Pengelola kebun dituntut untuk dapat meramalkan berbagai kemungkinan ledakan hama dan penyakit yang potensial. Perkiraan tersebut dapat bertitik tolak dari kondisi alam, iklim dan jenis hama dan penyakit yang ada di areal, dinilai dari situasi dan kondisi yang paling memungkinkan.  

Upaya mendeteksi hama dan penyakit pada waktu yang lebih dini sudah menjadi kewajiban untuk menghindari serangan dalam jumlah yang besar. Keuntungan deteksi dini adalah selain akan memudahkan tindakan pencegahan dan pengendaliannya juga agar tidak terjadi ledakan serangan yang tidak terkendali/terduga. Secara ekonomis biaya pengendalian melalui deteksi dini dipastikan jauh lebih rendah daripada pengendalian serangan hama/penyakit yang sudah menyebar luas. 

Pada pembibitan kelapa sawit dapat dijumpai berbagai penyakit daun.  Serangan penyakit daun pada pembibitan kelapa sawit dapat menyebabkan pertumbuhan bibit menjadi terhambat.  Serangan  ini  jarang  sekali  sampai  mematikan.  Bila di pembibitan  terjadi  serangan  berat  yang  kurang  mendapat perhatian, bibit mungkin tidak dapat digunakan lagi.  Agar tidak terjadi kesalahan dalam usaha penanggulangannya, maka diperlukan pengetahuan pengenalan (diagnosa) gejala dan penyebab penyakit dan usaha-usaha pengendaliannya.

Adapun penyakit daun pada pembibitan kelapa sawit adalah :

1. Penyakit Antracnose (Early leaf disease)

Serangan penyakit ini umumnya terjadi pada bibit yang masih berada di pre-nursery, dimana daunnya masih bersatu.  Gejala awal mula-mula tampak bercak kecil hialin.  Bercak dengan cepat berubah warna menjadi coklat tua dan membesar.  Pada bagian luar bercak dikelilingi dengan halo berwarna kuning sehingga tampak jelas batas antara jaringan yang terinfeksi dengan yang sehat.

Serangan penyakit ini jarang terjadi pada bagian tengah daun.  Biasanya serangan mulai pada bagian ujung atau tepi daun.

Jamur  penyebabnya  adalah Botryodiplodia  theobromae, Colletotrichum gloeosporoides (Gloeosporium sp. atau Glomerella sp.), dan Melanconium sp.

2. Penyakit Curvularia (Leaf spot disease)

Serangan penyakit ini umumnya terjadi pada bibit yang sudah dipindahkan ke large polybag.   Gejala serangan ditunjukkan oleh adanya bercak yang berbentuk oval dan agak cekung bila dilihat dari permukaan daun sebelah atas.

Warna  bercak  adalah  agak  coklat  tua dengan batas tegas dikelilingi  oleh  halo  berwarna  kuning.  Panjang bercak biasanya tidak lebih dari 7-8 mm.

3. Penyakit Pestalotiopsis palmarum

Serangan penyakit ini umumnya terjadi pada bibit yang telah dipindahkan ke large polybag.  Penyakit ini seringkali juga dijumpai pada helaian anak daun pada tanaman di lapangan.

Gejala serangan ditandai oleh bercak yang tidak beraturan bentuknya.  Bercak  biasanya  memanjang  berwarna  merah kecoklatan. Kadang-kadang hampir separuh bagian anak daun mengering berwarna putih kelabu.

Pengendalian Penyakit Daun pada pembibitan kelapa sawit

Jamur-jamur penyebab penyakit daun di pembibitan kelapa sawit adalah termasuk parasit lemah.  Penyakit yang ditimbulkan biasanya bersifat sekunder.

Intensitas serangan penyakit daun sangat tergantung pada kondisi bibit.  Oleh sebab itu pengelolaan pembibitan perlu mendapat perhatian utama.  Sehingga bibit senantiasa tidak menjadi “langganan” serangan penyakit daun.  Pembibitan yang dikelola dengan baik umumnya tidak mendapat gangguan serangan penyakit daun yang berarti.

Penyemprotan  fungisida  sifatnya  hanya  kuratif  yaitu menyehatkan kembali bibit yang sakit. Pengendalian penyakit daun bibit kelapa sawit adalah dengan disemprot mengunakan fungisida sistemik berbahan aktif triadianefon dicampur dengan fungisida kontak berbahan aktif tembaga hidroksida seperti Kocide 54WDG, atau yang berbahan aktif Mankozeb seperti Victory 80WP. semprot dengan larutan Kocide 77WP konsentrasi 5 – 10 gr per liter pada lubang tanam sebanyak 200 ml per tanaman interval 10 – 14 hari.

Cara lain adalah Antracnose, dengan gejala umum bagian ujung daun mulai berwarna kecoklatan dan terdapat batas yang jelas antara jaringan daun yang terserang dan yang sehat. Pengendalian dengan cara menyemprotkan pestisida Daconil atau Nustar 400 EC konsentrasi 0.2 % , rotasi penyemprotan 5 – 7 hari sampai serangan terkendali 

Curvularia, dengan spot atau luka coklat dengan batas kuning atau orange. Gunakan pestisida Captan 50WP 0.4%; Dithane M45 0.2% dan Actidione 4.2 EC 0.025%, rotasi penyemprotan 7 – 10 hari, jika serangan parah, lakukan segera pengafkiran dan bakar agar tidak menular

Tindakan Pengendalian

Bila pada pembibitan dijumpai serangan penyakit daun dengan kategori  agak  berat  sampai  berat, maka  perlu  dilakukan penyemprotan  fungisida  Dithane  M-45/80 WP (konsentrasi  0.15%-0.2%) dengan interval penyemprotan 7-10 hari.

Selain itu, perlu juga dilakukan pengontrolan dan perbaikan terhadap beberapa hal, antara lain  :

• Media tumbuh (komposisi dan volume, aerasi)

• Pemupukan (keseimbangan hara)

• Penyiraman

• Bahan tanaman (genetis)

Demikian dulu informasi tentang pengendalian penyakit daun pada pembibitan kelapa sawit.

PENAWARAN kHUSUS bAGI ANDA YANG MENCARI BENIH SAWIT UNGGUL KAMI MENYEDIAKANNYA.

PPKSBENIH SAWIT PPKS : ISI 250 BIJI

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

SOCFINDO

BENIH SAWIT SOCFINDO : ISI 250 BIJI

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

BENIH LONSUM

UNTUK HARGA / KETERSEDIAAN BARANG SILAHKAN SMS KE 081278351356 / 087899161334 – BPK ROYAN – NO CALL

TUNGGU APA LAGI PESAN SEKARANG JUGA. PILIH BENIH YANG BERKUALITAS UNTUK MASA DEPAN INVESTASI ANDA.KARENA HARGA SAWIT DARI TAHUN MENGALAMI KENAIKAN

Cara Pemesanan : SMS ke 081278351356 / 087899161334, tuliskan : Pesan BENIH LONSUM, Jumlah yang dipesan, Nama Anda dan Alamat Kirim Lengkap (untuk menentukan ongkos kirim)

Contoh SMS :
Pesan BENIH LONSUM, 4 bungkus , Tono, Jl. Kalibaru Timur Rt 004/01 Pasar Nangka Kel. Utan Panjang Kec. Kemayoran, Jakarta 10620

Dan Kami akan membalas sms Anda untuk Data transfer dan konfirmasi Pengiriman bENIH sAWIT UNGGUL ke Anda. Proses persiapan dan pada saat pengiriman membutuhkan waktu 3 hari setelah pembayaran.

Untuk waktu malam hari, Anda tetap bisa sms order Anda dan pada pagi hari kami akan membalas sms Anda.

Advertisements

Artikel Terkait Lainnya

Salah satu penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit serta berpotensi mengurangi produksi hingga 25% pada tanaman berusia 3–9 tahun adalah busuk tandan kelapa sawit, atau buah sawit busuk sebelum masak (Siregar, 2011) Penyebab buah sawit busuk sebelum masak dapat bervariasi dan melibatkan beberapa faktor. Berikut beberapa alasan umumnya: 1. Penyakit: Beberapa […]

Padda September 2021, perdagangan pupuk hayati di tingkat global adalah bagian dari industri pertanian yang berkembang pesat. Pupuk hayati, seperti bakteri pengikat nitrogen, bakteri pelarut fosfor, dan mikroorganisme lainnya, digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara alami dan berkelanjutan. Beberapa mikroorganisme yang umumnya termasuk dalam pupuk hayati melibatkan bakteri pengikat nitrogen, bakteri pelarut fosfor, dan mikroba […]

Kelapa sawit merupakan tanaman primadona yang saat ini di gandrungi oleh masyarakat di Indonesia terbukti luasan lahan kebun kelapa sawit Indonesia saat ini sudah mencapai kurang lebih 10 juta hektar. Tanaman ini menjadi primadona karena tingkat keuntungan yang didapatkan oleh petani pekebun sangat tinggi karena kelapa sawit akan berproduksi hingga lebih 25 tahun dan harga […]

Gulma bambu merupakan salah satu jenis gulma yang sangat sulit dikendalikan di perkebunan kelapa sawit. Bambu memiliki sistem perkembang biakan dengan cara vegetatif lewat anakan. Pertumbuhan bambu juga sangat cepat sehingga terkadang sulit dikendalikan di perkebunan. Gulma bambu digolongkan kedalam kelas A diperkebunan sehingga tergolong gulma yang wajib dikendalikan karena berdampak sangat negatif terhadapa tanaman […]

Aplikasi Kalkulator Untuk Planter.  Sudah lama konsultasisawit tidak melakukan update artikel tetapi kali ini ada sebuah aplikasi yang sepertinya sangat berguna bagi rekan Plantrer yang berada di perkebunan kelapa sawit yaitu sebuah aplikasi yang membantu untuk menghitung beberapa perhitungan yang biasa digunakan rekan – rekan semuanya. Aplikasi  ini bernama PlanterCalc tampilan anatmukanya sederhana dan berisi […]