TEMPO.CO, Kampar – Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau saat ini telah memiliki pabrik kelapa sawit yang tidak hanya mengola minyak mentah (CPO), tapi juga memproduksi hasil olahan siap jual. Produk yang dimaksud antara lain adalah minyak goreng dan sabun mandi.
Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan, pabrik olahan itu dibangun di wilayah Desa Sei Pinang, Kecamatan Tambang, Kampar dengan kapasitas produksi mencapai 120 ton minyak sawit mentah (CPO) per jam. Pabrik ini dinilai cukup untuk menampung buah sawit dari perkebunan masyarakat. “Pabrik diresmikan 12 Maret mendatang,” kata Jefry Noer di Riau, Selasa, 10 Maret 2015.
Jefry menjelaskan, investor pabrik tersebut adalah Malaysia Technology Development Corproration (MTDC) dari Malaysia. Menurut Jefry, MTDC telah menyampaikan komitmennya untuk membangun pabrik olahan kelapa sawit di Kabupaten Kampar dengan kesiapan dana hingga Rp 1 triliun. Pabrik ini diharapkan mampu memperlancar bisnis perkebunan masyarakat maupun dunia usaha.
Saat ini Kabupaten Kampar memiliki kebun kelapa sawit terluas di Provinsi Riau, yakni hampir 700.000 hektare dengan 37 pabrik kelapa sawit. Namun, sejauh ini belum ada industri hilir yang mengolah kelapa sawit menjadi minyak goreng dan berbagai produk turunan lainnya di sana.
Selama ini, kata Jefry, produksi kelapa sawit hanya dijual dalam bentuk minyak sawit mentah (CPO) sehingga tidak memberikan nilai lebih kepada masyarakat dan daerah penghasil. Karena itu, Kampar berupaya untuk mendapatkan nilai ekonomi dari produk turunan kelapa sawit. “Produk olahan nantinya akan dipasarkan di sekitar wilayah Kabupaten Kampar dan daerah lainnya di Riau, kata dia.
Sumber berita: tempo.co
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Dewan Karet Indonesia optimistis dapat meningkatkan serapan karet alam domestik hingga 1 juta ton per tahun dari total produksi karet alam Indonesia sekitar 3,1 juta ton per tahun. Hal ini asalkan pemerintah serius mengimplementasikan instruksi presiden (inpres) tentang peningkatan serapan domestik untuk karet alam pascapenerbitannya, yakni mewajibkan setiap proyek infrastruktur yang dikerjakan pemerintah […]
Uni Eropa mengapresiasi terhadap kebijakan Indonesia dalam menerapkan sistem Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada industri kelapa sawit. Sehingga produk kelapa sawit aman bagi kesehatan dan juga ramah lingkungan. Kepala Sekretariat ISPO Herdrajat Natawidjaya mengatakan, apresiasi Uni Eropa kepada Indonesia tercermin dalam menerima delegasi Indonesia pada sosialisasi ISPO di negara Eropa, seperti Belanda, Belgia, […]
Keputusan pemerintah menjalankan dan mengelola dana minyak sawit akan membawa dampak bagi perkembangan industri minyak sawit di masa depan. Terutama ketika industri minyak sawit menghadapi situasi sulit seperti sekarang. Joko Supriyono, Ketua Umum GAPKI menyatakan hal ini ketika membuka Indonesian Palm Oil Conference yang ke 11. Indikator berada dalam situasi sulit ditunjukkan dengan harga […]
Jusuf Kalla saat membuka IPOC di BaliAda 4 hal yang harus dilakukan oleh industri kelapa sawit Indonesia yaitu memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, devisa yang dihasilkan semuanya disimpan di dalam negeri, memperhatikan lingkungan dan meningkatkan nilai tambah dengan membangun industri hilir. Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menyatakan hal ini ketika membuka Indonesian Palm Oil […]
Malaysia dan Indonesia masing-masing akan menanamkan US$5 juta untuk operasi-operasi awal badan minyak kelapa sawit gabungan yang baru, yang tugas-tugasnya termasuk menstabilkan harga dan mengelola tingkat pasokan, menurut pihak berwenang di kedua negara Sabtu (21/11). Sekretariat dewan akan berlokasi di Jakarta dan keanggotaan akan diperluas ke seluruh negara-negara penanam kelapa sawit, termasuk Brazil, Kolombia, Thailand, […]