Mengusahakan tanaman kacang hijau diantara pertanaman karet muda merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan pekebun karet. Dengan mengusahakan tanaman kacang hijau diantara pertanaman karet muda maka pekebun akan memperoleh penghasilan dari produksi kacang hijau sebelum tanaman karet menghasilkan.
Disamping mendapat hasil tambahan berupa produksi kacang hijau, beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menanam kacang hijau diantara pertanaman karet adalah:
Bahan organik dari sisa-sisa tanaman dapat dijadikan sebagai pupuk kompos sehingga tanah akan menjadi subur, produktif dan erosi dapat dikurangi sehingga kelestarian lingkungan akan tetap terjaga;
Terwujudnya diversifikasi pangan.
Persiapan Lahan.
Sebelum ditanami kacang hijau, lahan harus dibersihkan dari rerumputan maupun bekas tanaman kedelai. Selanjutnya perlu dilakukan pengolahan tanah secara ringan (minimum tillage) atau tanpa olah tanah (zero tillage). Agar pertanaman kacang hijau dapat tumbuh dengan baik maka perlu dilakukan peningkatan pH tanah dengan cara pengapuran sebanyak 300 kg/ha. Cara pengapuran yaitu dengan cara larikan.
Penanaman.
Varietas kacang hijau yang digunakan adalah varietas unggul bermutu. Untuk satu hektar lahan diperlukan benih sebanyak 20 kg/ha. Cara penanaman benih kacang hijau dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 40 x 15 cm. Dalam satu lobang tanam dimasukkan 3-5 benih kacang hijau.
Pemupukan.
Agar tanaman kacang hijau dapat tumbuh dengan subur, maka perlu dilakukan pemupukan dengan pupuk urea sebanyak 35 kg/ha, SP-36 105 kg/ha dan KCl 52,5 kg/ha. Cara pemupukan yaitu diberikan sekaligus pada pada umur satu minggu setelah tanam, dengan cara ditugal atau larikan denan jarak 5-10 cm dari barisan tanaman.
Penyulaman.
Agar tanaman kacang hijau tumbuh seragam, maka penyulaman terhadap tanaman yang mati harus segera dilakukan dengan menggunakan benih yang sama. Penyulaman dilakukan 7-10 hari setelah tanam.
Penyiangan.
Penyiangan perlu dilakukan agar tanaman kacang hijau tidak bersaing dengan gulma dalam pengambilan unsur hara dari dalam tanah. Penyiangan dilakukan pada saat tanaman kacang hijau berumur dua (2) minggu dan empat (4) minggu.
Pengendalian Hama dan Penyakit.
Pengendalian hama dan penyakit perlu dilakukan pada pertanaman kacang hijau dengan menerapkan PHT. Pengendalian hama dan penyakit dengan menerapkan PHT ini dilakukan apabila intensitas kerusakan mencapai 20% atau terdapat 2 ekor ulat/rumpun pada awal pembentukan polong. Pada daerah endemik serangan lalat bibit, benih perlu diberi insektisida Marshall dengan dosis 10 gram/kg benih.
Panen.
Kacang hijau dipanen pada saat warna polong sudah menjadi hitam atau coklat. Panen dilakukan dengan memetik polong dan dilaksanakan pagi hari untuk menghindari polong pecah. Setelah dipanen, polong dijemur hingga kering. Setelah kering kemudian dilakukan pembijian. Pembijian dilakukan dengan cara polong dimasukkan ke dalam karung, kemudian dipukul-pukul dengan tongkat/bambu. Elanjutnya dilakukan pembersihan biji dari kotoran. Biji yang sudah dibersihkan selanjutnya dijemur lagi sampai kadar air mencapai 10-11 %.
Sumber: Usahatani Tanaman Pangan Diantara Karet Muda. Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian . Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah.
Artikel Terkait Lainnya
I. PENDAHULUAN Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan. Untuk itu PT. Natural Nusantara berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas, Kuantitas dan Kelestarian (K-3). II. SYARAT PERTUMBUHAN 2.1. Iklim Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 – […]
Penyakit Tanaman Timun (Cucumis satifus) Penyakit PadaTanaman Mentimun. a. Busuk daun (Downy mildew) Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun padakelembaban udara tinggi, temperatur 16 – 22°C dan berembun atau berkabut.Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat danbusuk. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. b. Penyakit […]
Budidaya Tanaman Timun (Cucumis satifus) Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.); suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di […]
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jarak Indonesia dengan iklim tropis, lahan yang luas, serta keanekaragaman hayati wilayah daratan merupakan keunggulan komperatif bagi pengembangan bahan bakar yang berasal dari tumbuhan. salah satu dari kelompok ttanaman non-pangan yang direkomendasikan adalah tanaman jarak pagar (Jarropha curcas). Sudah menjadi tekad pemerintah untuk mengembangkan minyak jarak pagar menjadi biodiesel, biokerosin, dan […]
Hal yang paling tidak disukai oleh para petani adalah ketika tanaman yang mereka terserang oleh hama penyakit, hama penyakit sering datang pada musim penghujan maupun musim kemarau. Pada musim penghujan para petani tidak perlu repot melakukan penyiraman terhadap tanaman yang mereka tanam, namun resiko terkena hama penyakit jauh lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau. Mentimun […]