JAKARTA – Tingginya nilai tukar dolar terhadap rupiah yang terus mengalami kenaikan berimbas pula ke beberapa harga kebutuhan pokok. Hampir semua harga ikut merangsek, termasuk cabai yang naik Rp1.000 hingga Rp2.000 per kilogram, dan bawang merah naik Rp1.000 per kilogram.
Yunus (41), pedagang di pasar Jatinegara mengatakan harga cabai keriting mulai ikut naik pada hari ini. Jika biasanya ia menjual seharga Rp33 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp35 ribu per kilogram.
“Pokoknya sejak dolar tinggi, semua jadi ikut naik, cuma untungnya masih banyak yang beli,” katanya, Kamis (11/10/2018).
Sementara untuk cabai merah besar, diakui Yunus mengalami kenaikan sebesar Rp1.000, yang saat ini ia jual Rp39 ribu per kilogram. Hal sama juga terjadi pada harga cabai rawit merah yang naik Rp1.000 sehingga ia harus menjualnya Rp35 ribu perkilogram.
“Kalau cabai rawit hijau saya jual Rp34.500 per kilogram atau naik Rp1.500 dari sebelumnya,” ujar Yunus.
Untuk harga bawang merah, Yunus menyebut juga ikut menjerit akibat naiknya harga dolar. Pasalnya saat ini ia menjual dengan harga Rp25 ribu per kilogram atau naik Rp1.000 dari sebelumnya.
“Kalau bawang putih naiknya dikit, cuma Rp500, makanya sekarang saya jual Rp27.500 per kilogram,” ungkapnya.
Atas tingginya harga cabai, ibu-ibu rumah tangga lantas mulai mengeluh. Pasalnya, cabai yang ada saat ini hanya harganya yang pedas namun rasanya sudah tak dapat dirasakan.
“Bagaimana mau makan pedas, belinya saja sudah pedas. Jadi kalau masak ya cabainya diirit-irit,” ungkap Suryani (41), warga.
Menurutnya, untuk belanja kebutuhan pokok yang Rp50 ribu sudah tak lagi berharga. Pasalnya, uang itu hanya cukup untuk membeli bumbu-bumbu saja dan belum bisa membeli lauk-pauknya.
“Sekarang kalau beli cabai, bawang, tomat, Rp20 ribu cuma dapat seadanya. Sayurannya, lauknya, belum lagi garam dan bumbu, ya kurang,” paparnya.
Atas kondisi yang terjadi saat ini, seharusnya pemerintah bisa mengembalikan harga kebutuhan pokok. Sebab, harga yang saat ini terus mengalami kenaikan membuat pusing para ibu rumah tangga.
“Mau minta tambahan uang belanja ya suami gajinya enggak naik. Kalau dolar naik, gaji suami naik baru aman,” cetusnya. (ifand/ys)
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]
BEKASI – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]
SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]
JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]
JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]