DEPOK – Mendekti bulan puasa sejumlah harga kebutuhan pokok dan lainnya di paasar tradisional Kota Depok mulai merangkak naik berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per kg dari harga sebelumnya. Komoditas yang naik antara lain cabe rawit, bawang merah, telur dan daging.
“Naiknya harga kebutuhan sembako dan sayuran menjelang bulan puasa ini sudah sangat terasa bahkan seperti saling balap balapan,” ujar Ny. Lasmin, warga Perumnas Depok Satu, Kel. Depok Jaya, Kamis (10/5) saat ingin berbelanja kebutuhan rumah tangga di Pasar Depok Jaya.
Menurut dia, kenaikkan yang paling teras di komditas ayam, telur dan daging dengan nilai bervariasi mulai Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu/Kg dari harga sebelumnya di bulan April 2018 lalu.
Contohnya harga daging bulan April 2018 sekitar Rp 97 ribu/Kg dan bulan Mei 2018 menjadi Rp 100 ribu/Kg hingga Rp 110 ribu/Kg. Kenaikkan harga kebutuhan sembako dan sayur mayur memang hal biasa menjelang bulan puasa tapi harus terus diawasi agar masyarkat tidak kesulitan mendapatkannya.
Hal senada dikatakan, Dudung, pedagang telur, mengaku ada kenaikkan harga telur sekitar Rp 5 ribu/Kg dari sebelumnya Rp 19 ribu/Kg menjadi Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu/Kg dan untuk daging ayam boiler masih bertahan sekitar Rp 36 ribu hingga Rp 38 ribu/Kg hanya untuk daging saja yang cukup tinggi naiknya dari Rp 90 ribu/Kg kini sudah mencapai Rp 110 ribu/Kg.
Masih Stabil
Untuk harga kebutuhsan sayur mayur dan bumbu dapur kenaikkan cukup tinggi seperti cabai rawit merah Rp60 ribu/Kg dari harga Rp 45 ribu/Kg, Bawang merah Rp 32 ribu/Kg menjadi Rp 40 ribu/Kg serta sejumlah sayur mayur rata-rata kenaikkan sebesar Rp 2000/Kg seperti sawi, timun, kol, wortel dan lainnya.
Sementara itu, Kasi Perindustrian dan Perdagangan Dalam Negeri Disdagin Kota Depok, Epi Ardini, menbatakan kenaikkan sejumlah kebutuhan pokok dan sembako menjelang bulan puasa masih stabil dan belum ada kenaikkan yang terlalu tinggi. ”Karena tren harga dalam satu minggu naik turun,” tuturnya.
Ditambahkan Epi Ardini, mengenai stok bahan pokok masyarakat Depok jangan khawatir, sebab selama Ramadan kebutuhan stabil dan aman. Bahkan, menjelang Idul Fitri tahun ini nanti Disdagin bekerjasama dengan Bulog dan Disperindag Jawa Barat mengelar pasar murah. (M12/anton/win)
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]
BEKASI – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]
SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]
JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]
JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]