JAKARTA (Pos Kota) – Pandangan calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama seakan sulit berpaling dari warung gado-gado yang berdiri di sekitar bantaran Kali Pesanggrahan, Jumat (26/1/2017).
Peristiwa ini terjadi ketika pejabat yang akrab disapa Ahok itu blusukan ke permukiman warga meninjau kondisi lingkungan di sekitar RW 05, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Awalnya, Ahok menyusuri gang-gang sempit yang ujungnya berada di pinggiran Kali Pesanggrahan. Setelah berada di pinggiran kali, pandangan Ahok teralihkan ke beberapa rumah yang berdiri di bibir kali.
Seiring itu, seorang ibu pedagang gado-gado yang berjualan di sekitar bantaran kali tampak sibuk mengulak sambal untuk gado-gado yang dipesan tetangganya. Tiba-tiba, Ahok datang mendekatinya.
Ibu itu sempat terkejut dengan kedatangan Ahok. Dia lantas buru-buru menyalami tangan Ahok. Namun, karena sedang banyak pesanan, dia pun kembali melanjutkan mengolah gado-gado.
“Enak ini Pak gado-gadonya. Saya lanjut ngulek dulu ya, Pak, lagi banyak yang mesan,” kata penjual gado-gado itu.
Ahok lalu melirik ke ajudannya untuk membantu membelikan gado-gado itu. “Tapi jangan diberi cabai ya, bu. Saya enggak suka cabai, karena mahal harganya,” ucap Ahok sambil tertawa. Warga yang mengikutinya pun ikut tergelitik.
Menariknya, di sela-sela obrolan dengan pedagang gado-gado itu, Ahok pun berupaya melobi agar dia bersedia direlokasi ke rumah susun. “Kalau ibu jualan gado-gado di rusun, ibu bisa lebih kaya. Karena jualannya di jalan raya, Rusun Jatinegara tuh di jalan besar, Bu,” ujar Ahok.
Ibu itu pun hanya manggut-manggut seakan menyetujuinya. “Ya gak apa-apa, asal bisa dagang seenak di sini, Pak,” timpalnya.
Ahok kemudian meminta ajudannya mencatat nama dan alamat ibu itu. Dia pun menjamin, usaha ibu itu dapat tetap berjalan setelah tinggal di rusun.
“Catat nomor teleponnya, aku tawarin dagang di tempat lain. Bisnis kita, Bu,” imbuhnya.
Ahok menegaskan, penertiban rumah di bantaran Kali Pesanggrahan perlu dilakukan untuk membantu menyelesaikan normalisasi. Selain itu juga untuk pembangunan jalan inspeksi.
“Saya kira kita tidak boleh bohongi warga dalam rangka Pilkada, bilang pada warga tidak perlu bongkar. Kalau itu ada batu cadas, karena ini daerah hulu, saya berani katakan tidak bongkar. Tapi ini daerah longsor kok. Itu satu rumah saja sudah pernah roboh. Kalau ada anak cucu cicit meninggal bagaimana? Makanya saya sampaikan saya gak mungkin gam bongkar. Pasti bongkar. Tapi saya jamin uang penggantian baik. Terus kalau ibu mau usaha, akan tawarkan di rusun atau pasar yang lebih baik. Termasuk yang jual gado-gado tadi. Dicoba makanannya saya beli deh,” tuntas Ahok.
(julian/sir)
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]
BEKASI – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]
SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]
JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]
JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]