JAKARTA (Pos Kota)-Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian kembali menggelar bazar murah melalui Toko Tani Indonesia (TTI) di 3 lokasi, yaitu Pasar Ciplak, Kalimalang Jakarta Timur, Pasar Rawasari Jakarta Pusat dan Pasar Cijantung Jakarta Timur. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka stabilisasi harga pangan pokok, khususnya beras, bawang merah, dan cabai merah.
“Kami melakukan ini sebagai upaya untuk mengendalikan harga pangan di tingkat konsumen, sekaligus menyampaikan bahwa harga komoditas pangan bisa murah tanpa harus merugikan petani,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Gardjita Budi, saat meninjau kegiatan tersebut di Pasar Cijantung, Kamis (7/4/2016).
Menurut dia, sebenarnya petani dapat memperoleh keuntungan dan pedagang memperoleh marjin keuntungan yang wajar, tanpa harus membebani masyarakat dengan harga tinggi.
Contohnya pada bazar yang dilakukan di tiga pasar di atas beras premium yang di pasaran dijual dengan harga Rp 10 per kilogram ternyata hanya dipatok Rp 7.500/kg. Dengan harga tersebut ternyata semua pihak diuntungkan yakni petani sudah untung, pedagang juga dapat untung dan masayarakat tidak terbebani.
Namun mengingat banyak pembeli berasal dari masyarakat bawah maka penjualan dilakukan dengan porsi yang tidak besar namun harganya terjangkau. Misalnya, bawang merah dijual Rp 10.000/3 ons, cabe rawit merah Rp 7.000/2 ons dan cabe merah keriting Rp 9.000/3 ons.
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), harga beras termurah pada minggu pertama bulan April sebesar Rp. 8.100/kg atau turun 0,35% jika dibandingkan pekan lalu (minggu terakhir Maret 2016) dengan rata-rata harga Rp. 8.129/kg.
Sedangkan harga cabe merah keriting di ketiga pasar sasaran (Pasar Ciplak, Pasar Cijantung dan Pasar Rawasari) pada periode yang sama berada di kisaran Rp.32.000/kg – Rp. 35.000/kg, harga cabe rawit merah berada di kisaran Rp. 40.000/kg – Rp.48.000/kg, dan harga bawang merah berada di kisaran Rp.40.000/kg – Rp.52.000/kg.
Menurut Gardjita, perbedaan harga antara petani (produsen) dan konsumen bukan hanya dipengaruhi oleh aspek produksi ditingkat petani, juga disebabkan kondisi tata niaga beras, bawang merah, dan cabai merah. Upaya ini tidak bisa diubah hanya dalam waktu singkat tetapi memerlukan waktu lama. Kementan terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan memperpendek rantai pasok pangan ke konsumen.
Salah satu strategi yang sedang dikembangkan adalah melalui kegiatan Toko Tani Indonesia (TTI). Kegiatan ini memang dirancang sebagai solusi permanen dalam mengantisipasi gejolak harga pangan. Dengan memperpendek rantai pasok pangan hingga 3-4 pelaku rantai pasok pangan, masyarakat konsumen dapat membeli pangan dengan harga murah.
Disisi lain petani sebagai produsen pangan tetap memperoleh keuntungan yang wajar, begitu pula dengan pedagang dapat menikmati marjin keuntungan, serta konsumen pun bisa memperoleh komoditas pangan lebih segar dengan harga yang terjangkau dan wajar. Selain itu, diharapkan pula dengan adanya TTI akan terbentuk struktur pasar baru.
(faisal/sir)
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok pangan aman untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Selain itu, harga pangan juga dipastikan tidak akan menekan konsumen. Demikian disampaikan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang diselenggarakan di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019). “Kami telah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga […]
BEKASI – Harga sembako galam kelompok bumbu dapur cenderung masih tinggi alias mahal. Hal ini terdapat pada golongan bawang yaitu bawang putih kating yang bertahan sebulan belakangan ini Rp60 ribu/kg. Sedangkan bawang putih banci atau biasa hanya Rp45 ribu/kg. “Saking mahalnya bawang putih kating nggak dijual. Adanya banci. Siapa yang mau beli. Emak-emak pada teriak […]
SUKABUMI – Harga komoditi cabai merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Sukabumi, Jawa Barat turun. Dari harga pekan lalu Rp24 ribu per kilogramnya turun Rp6 ribu, kini Rp18 ribu. Penurunan juga dialami harga komoditi cabai rawit merah sebesar Rp4 ribu. Kini harganya Rp28 ribu dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogramnya. Begitupun bawang putih impor, […]
JAKARTA – Pedagang ketoprak sejak seminggu belakangan mengurangi takaran bawang putih untuk sepiring dagangan yang dijualnya. Hal itu dilakukan lantaran harga bumbu dapur ini terus meroket sehingga membuat mereka teriak. Slamet, 41, pedagang di wilayah Jatinegara yang mengaku harus sedikit mengurangi takaran bumbu. Pasalnya, harga bawang putih dinilai sudah sangat tinggi dan membuatnya kebingungan. “Beli […]
JAKARTA – Lahan kosong milik Kebun Bibit Pertanian di Jalan Aselih, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan milik Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta yang kosong dimanfaatkan untuk ditanami sayur-sayuran. Ini dilakukan selain mengantisipasi diserobot orang juga untuk menambah perekonomian masyarakat. Fatmawati, 52,warga RW 05 Ciganjur mengaku senang bisa memanfaatkan lahan kosong ini. Sebab […]