Advertisements
01
Jun
2014
No Comments
“Faktanya pada dua dasawarsa terakhir ini perkembangan perkebunan kelapa sawit sangat pesat yang membawa dampak terjadinya penyusutan lahan, deforestasi, degradasi lahan hutan, menurunnya catchment area dan menurunnya biodiversitas. Kajian pemahaman dampak ini sangat penting dikarenakan akan sangat diperlukan untuk mengatur strategi pengelolaan lahan guna mendapat sistem perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan,” ungkap Ir. Basuki, MS saat melangsungkan ujian akhir Disertasi di Ruang Seminar Utama Lantai 2 Program Pascasarjana Fakultas Pertanian UB pada Rabu (4/6).
Sebagai gambaran di propinsi Kalimantan Tengah hingga tahun 2012 saat penelitian, total luas perkebunan sawit mencapai 1,23 juta hektar dimana 179 ribu hektar perkebunan rakyat dan 1 juta lebih perkebunan besar swasta nasional. Dari sebaran 14 kabupaten yang ada, kabupaten Kotawaringin Timur memiliki total sebaran paling luas dibanding yang lain di Kalimantan Tengah, tambahnya.
Dalam penelitiannya Basuki mengangkat empat pertanyaan inti, pertama sejauh mana pengaruh pembukaan lahan hutan terhadap perubahan sifat kimia dan kesuburan tanah, kedua sejauh mana pengaruh penanaman tanaman penutup tanah pada lahan kelapa sawit terhadap perubahan sifat kimia dan kesuburan tanah, ketiga sejauh mana pengaruh umur tanaman sawit terhadap perubahan sifat kimia dan kesuburan tanah, dan terakhir sejauh mana pengaruh kedalaman lapisan tanah terhadap perubahan sifat kimia dan kesuburan tanah.
Saat memaparkan Disertasi yang berjudul Dinamika Sifat Kimia dan Kesuburan Tanah pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Basuki mendapatkan kesimpulan bahwa pembukaan lahan hutan berpengaruh nyata terhadap penurunan C-organik, N-total, kapasitas tukar kation, kejenuhan basa, serta mempengaruhi indeks kesuburan tanah. Pembukaan lahan hutan juga berdampak pada pH H20 dan tidak berpengaruh nyata terhadap pH KCL dan hidrogen dapat dipertukarkan.
Skema pengaruh pembukaan lahan hutan dapat dijelaskan akan hilang sebagian besar dari vegetasi penutup tanah sehingga akan berdampak terhadap penurunan kandungan bahan organik tanah kemudian terjadi penurunan muatan negatif tanah, penurunan kapasitas tukar kation dan berkurangnya dekomposisi bahan organik yang menyebabkan penurunan supply hara yang bersumber pada mineralisasi bahan organik. Berikutnya, penanaman tanahaman penutup tanah berpengaruh terhadap peningkatan C-organik, meningkatkan indeks kesuburan tanah, simbiom dengan bakteri misobium akan meningkatkan ketersediaan N, kemudian serasah dari tanamaan tersebut akan meningkatkan supply bahan organik juga meningkatkan supply hara serta memperbaiki struktur tanah dan menjadi sumber energi bagi mikroorganisme tanah.
Saat meneliti pengaruh umur kelapa sawit, Basuki mendapatkan hasil yang menarik. Jika diperluas sampai pertumbuhan normal kelapa sawit yaitu 25 tahun maka masih ada peluang kembalinya nilai kesuburan tanah awal pada umur 19 sampai 22 tahun.
Untuk menciptakan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan perlu dilakukan peningkatan pengelolaan lahan dengan terlebih dahulu memahami dampak dari berbagai sub-kegiatan perkebunan tersebut terhadap perubahan sifat kimia dan kesuburan tanah sebagai komponen penting dari lahan yang ada. [waw]
Sumber : http://agriwarta.fp.ub.ac.id/sifat-kimia-dan-kesuburan-tanah-perkebunan-kelapa-sawit-jadi-disertasi/
Artikel Terkait Lainnya
JAKARTA – Manajer Program Hukum dan Masyarakat Epistema Institute, Yance Arizona mengutarakan, eksistensi masyarakat adat sangat perlu diakui negara. Bahkan, tak cukup hanya pengakuan. Putusan Mahkamah Konstitusi No. 35/PUU-X/2012 dilapanagn faktanya masih banyak terjadi pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat. Yance menyatakan, kalau sebelumnya hutan adat adalah hutan negara, setelah putusan MK 35/2012, hutan adat adalah […]
Advertisements Medan – Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan proses eksekusi lahan sawit milik pengusaha DL Sitorus seluas 47 ribu ha di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara, sudah selesai. Kejaksaan Agung sudah menyerahkan lahan tersebut kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. “Perkara DL Sitorus menyangkut barang bukti seluas 47 ribu ha sudah diserahkan secara […]
KOTA KINABALU – Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi, Datuk Ewon Ebin mengatakan, salah satu dari tiga proyek yang memanfaatkan minyak sawit atau biorefinery di Sabah dan Sarawak, telah disetujui oleh komite Bioeconomy Transformation Programme (BTP). Genting Plantations Berhad bakal berkolaborasi dengan Elevance Renewable Sciences, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat, untuk membangun biorefinery. Seperti tulis […]
Advertisements Amerika Serikat – Merujuk laporan Lembaga Swadaya Masyarakat Lingkungan dunia, Forest Heroes, menuding perusahaan sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bertaggung jawab terhadap kerusakan hutan tropis. Sebelumnya PT Astra Agro Lestari Tbk telah berjanji tidak bakal membangun perkebunan kelapa sawit di hutan tropis, tetapi Forest Heroes menganggap janji PT Astra Agro […]
HERSHEY – Perusahaan Hershey, April 2015 melaporkan hasil penggunaan bahan baku dari sumber minyak sawit berkelanjutan, yang didukung lewat kerjasama strategis dengan The Forest Trust (TFT). Tercatat Harshey, telah menggunakan minyak sawit berkelanjutan sebanyak 94% dari semua pabrik yang menggunakan minyak sawit secara global. Kabarya Harshey, sedang melakukan pemetaan rantai pasok hingga ke perkebunan, yang […]