
Berdasarkan hasil penelitian para ahli, terdapat 17 tumbuhan yang dapat menghasilkan gaharu yaitu Aetoxylon sympetalum, Aquilaria hirta, A. malaccensis, A. microcarpa, A. filarial, A. beccariana, A. cumingiani, Dalbergia parviflora, Enkleia malaccensis, Excoecaria agallocha, Gonystilus bancanus, G. macrophyllus, Wikstroemia androsaemifolia, W. polyantha, W. tenuiramis, Gyrinops verstegi dan G. cumingiani.
Di Kalimantan sendiri terdapat 3 jenis pohon penghasil gaharu yaitu Aquilaria microcarpa, A. beccariana dan A. malaccensis. Para ahli menyebutkan bahwa gaharu yang dihasilkan dari pohon genera Aquilaria memiliki mutu dan harga lebih tinggi dibandingkan dengan genera Gonystilus
Menurut para ahli, terbentuknya gaharu berkaitan dengan proses patologis yang dirangsang oleh adanya luka pada batang patah cabang atau ranting. Luka tersebut menyebabkan pohon terinfeksi oleh penyakit (bakteri, jamur atau virus) yang diduga mengubah pentosan atau selulosa pada kayu menjadi resin atau damar yang merupakan campuran sesquiterpena, dienona dan isopronoid. Resin dan damar hasil kinerja penyakit tersebut terkumpul di dalam rongga sel yang dikenal sebagai gaharu.
Semakin lama kinerja penyakit berlangsung, kadar gaharu menjadi semakin tinggi. Selain lamanya kinerja penyakit dalam pembentukan gaharu, juga dipengaruhi oleh kandungan resin atau damar. Kandungan resin atau damar merupakan salah satu parameter dalam pengklafikasian kualitas gaharu. Kandungan resin merupakan persyaratan pokok dalam penentuan kualitas gaharu, karena ada tidaknya resin ini menunjukkan ada tidaknya kandungan gaharu dalam kayu gaharu. Kandungan resin yang semakin tinggi dalam kayu gaharu akan mempunyai kualitas yang semakin tinggi pula. Berdasarkan proses pembentukan gaharu di atas, saat ini gaharu dapat dihasilkan dengan cara rekayasa buatan, yaitu dengan penyuntikan.
Oleh karena itu setelah dilakukan percobaan maka hasil yang terbaik untuk mendapatkan resin gaharu dengan melakukan penyuntikan teknik spiral.
Bahan dan alat yang dibutuhkan adalah:
Proses pengerjaannya dengan mengikuti prosedur dibawah ini:
SELAMAT MENCOBA DAN MENIKMATI HASILNYA.
Artikel Terkait Lainnya
I. PENDAHULUAN Produksi mentimun di Indonesia masih sangat rendah padahal potensinya masih bisa ditingkatkan. Untuk itu PT. Natural Nusantara berupaya turut membantu meningkatkan produksi secara Kualitas, Kuantitas dan Kelestarian (K-3). II. SYARAT PERTUMBUHAN 2.1. Iklim Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 – […]
Penyakit Tanaman Timun (Cucumis satifus) Penyakit PadaTanaman Mentimun. a. Busuk daun (Downy mildew) Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun padakelembaban udara tinggi, temperatur 16 – 22°C dan berembun atau berkabut.Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat danbusuk. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam. b. Penyakit […]
Budidaya Tanaman Timun (Cucumis satifus) Mentimun, timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.); suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di […]
Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jarak Indonesia dengan iklim tropis, lahan yang luas, serta keanekaragaman hayati wilayah daratan merupakan keunggulan komperatif bagi pengembangan bahan bakar yang berasal dari tumbuhan. salah satu dari kelompok ttanaman non-pangan yang direkomendasikan adalah tanaman jarak pagar (Jarropha curcas). Sudah menjadi tekad pemerintah untuk mengembangkan minyak jarak pagar menjadi biodiesel, biokerosin, dan […]
Hal yang paling tidak disukai oleh para petani adalah ketika tanaman yang mereka terserang oleh hama penyakit, hama penyakit sering datang pada musim penghujan maupun musim kemarau. Pada musim penghujan para petani tidak perlu repot melakukan penyiraman terhadap tanaman yang mereka tanam, namun resiko terkena hama penyakit jauh lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau. Mentimun […]